Berita Jakarta

Biodata Alhadiid, Kader Fungsionaris Muda Partai Golkar yang Mulai Memperkenalkan diri ke Masyarakat

Kader Fungsionaris Muda Partai Golkar, Alhadiid, melakukan perkenalan diri ke masyarakat di tiga kecamatan sekaligus di Jakarta Timur.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Panji Baskhara
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Kader Fungsionaris Muda Partai Golkar, Alhadiid, melakukan perkenalan diri ke masyarakat di tiga kecamatan sekaligus di Jakarta Timur. 

TRIBUNBEKASI.COM - Kader Fungsionaris Muda Partai Golkar, Alhadiid, melakukan perkenalan diri ke masyarakat.

Perkenalan diri yang dilakukan Alhadiid ini dilakukan tiga kecamatan di Jakarta Timur yaitu Kecamatan Kramat Jati, Jatinegara dan Duren Sawit.

Tujuannya setelah dikenal masyarakat adalah ia ingin meraih suara terbanyak untuk Partai Golkar di ajang Pemilu 2024 mendatang.

Siapakah sosok Alhadiid?

Alhadiid lahir di Jakarta 31 Oktober 1990 silam dari orangtua blasteran suku Betawi-Jawa.

Sewaktu kecil ia tinggal bersama orang tuanya di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Namun usia sembilan tahun ia bersama keluarga pindah ke Riau karena ayahnya mendapat tugas dari perusahaan untuk mengembangkan bisnis di sana.

Selama tiga tahun di Riau, akhirnya keluarga Alhadiid kembali ke Jakarta dan memutuskan tinggal di Kampung Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Hampir 20 tahun saya di Kampung Dukuh, Kramat Jati," tuturnya.

Alhadiid sempat mengenyam pendidikan Pascasarjana di Technische University Munchen pada tahun 2013-2015.

Selama menempuh pendidikan di Jerman, lelaki hidung mancung ini diagkat menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

Namun pada 2015 ia harus mengubur mimpinya di Jerman karena urusan keluarga yang mengharuskan nya kembali ke Indonesia.

"Karena orang tua saya sakit saya harus pulang ke Jakarta untuk mengurus dan meneruskan bisnis keluarga," tegasnya.

Alhadiid memutuskan pulang ke Indonesia dan mengambil alih bisnis keluarga, sampai sekarang usahanya terus berkembang.

Tujuh tahun sudah ia mengembangkan bisnis keluarga yang bergerak dibidang minyak dan gas alam.

Di saat sejumlah perusahaan bangkrut akibat pandemi Covid-19, bisnis milik Alhadiid justru tetap berjalan tanpa mengurangi jumlah karyawannya.

Asal usul terjun ke dunia Politik dan masuk ke Partai Golkar

Pria berwajah seperti keturunan orang Arab ini menceritakan asal usul bisa terjun ke dunia politik khususnya masuk ke Partai Golkar.

Ternyata Alhadiid sejak zaman kuliah sudah memiliki rasa peduli kepada warga berekonomi di bawah rata-rata atau hidup dalam kemiskinan.

Hal ini ditunjukkan dengan seringnya ia menjadi relawan sosial pada acara baik yang diorganisir oleh kampus maupun independen.

Ia prihatin akan kurangnya empati yang dimiliki oleh para pejabat yang kerap hidup dalam keadaan bermewah-mewah, rumah besar, mobil serba baru, tapi tak bisa membantu masyarakat miskin.

Akibat ketidak pedulian pemimpin, banyak anak dari warga miskin harus putus sekolah dan kedepan bakal jadi pengangguran.

Sehingga upaya negara memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia khususnya Jakarta tak pernah bisa tercapai.

"Ada krisis moralitas yang terjadi pada para pejabat dewasa ini. Mereka menjadikan kursi dan jabatan sebagai tujuan akhir perjalanan politik mereka,"

"Setelah terpilih fokusnya jadi berubah, tidak lagi untuk kebaikan masyarakat namun untuk kepentingan pribadi dan golongan," tegas Alhadiid.

Alhadiid melanjutkan, seharusnya pejabat bisa menganggap jabatan yang diembannya adalah awal perjuangan dan amanah yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.

Dengan begitu para pejabat akan bekerja pakai hati, penuh integritas dan memiliki nilai kejujuran yang tinggi.

"Inilah yang membuat saya ingin terjun ke politik, berawal dari keprihatinan dan saya benar benar mencintai negara ini," kata Alhadiid dengan mata berapi-api.

Pada tahun 2020, ia bertemu dengan Ketua DPD Partai Golkar Jakarta Timur dan berbincang panjang lebar tentang dunia politik di Indonesia.

Obrolan itu membuat Alhadiid berminat untuk bergabung dalam partai ciri khas pohon beringin.

Apalagi pria kelahiran 1990 ini melihat Partai Golkar sangat bagus menjaring kader lantaran diseleksi dari tingkat bawah.

Jika bisa bekerja keras untuk masyarakat dan membesarkan nama partai, maka tak menutup kemungkinan bisa menjadi orang nomor satu di Partai Golkar.

"Semua memiliki kesempatan yang sama dan tidak melihat siapa dibelakangnya, dari mana latar belakangnya, kalau kerjanya bagus bisa memiliki karier bagus di partai ini," terangnya.

Partai Golkar ini juga ada Institute atau sekolah politik dan kebijakan publik di kantor pusat Jalan Anggrek Neli, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Menurutnya, ini menjadi satu-satunya partai yang punya sekolah kebijakan publik dan menandakan Partai Golkar serius dalam kaderisasi.

"Alhamdulillah saya sebagai salah satu lulusan Golkar Institute sangat terbantu dengan adanya program ini," katanya.

"Jadi fungsi partai itu berjalan sebagai kawah candradimuka untuk menemukan kader-kader baru untuk dibina dan dijadikan pemimpin bangsa di masa depan," sambungnya.

Program Yayasan Alhadiid untuk menarik suara Partai Golkar di Tiga Kecamatan Jakarta Timur

Melalui Yayasan Alhadiid Center, alumni Universitas Sebelas Maret ini memiliki beberapa program untuk warga di wilayah Jakarta Timur.

Misalnya, ia menyediakan ambulance satu unit, pemulasan jenazah dan kain kafan gratis bagi warga yang tak mampu.

Syaratnya warga cukup melampirkan surat keterangan RT dan RW sebagai warga miskin atau tak mampu.

"Bisa meminjam ambulans kami secara gratis baik dalam kota maupun keluar kota," terangnya.

Selain itu, di Yayasan Alhadiid Center ini juga ada pembinaan UMKM supaya usaha masyarakat bisa berkembang.

Misalnya, Alhadiid sudah menjadwalkan kegiatan bazar UMKM setiap hari Sabtu selama bulan Suci Ramadan sampai menjelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Saya ingin meningkatkan bagaimana upaya gerakan ekonomi kerakyatan ini bisa terbentuk, mereka bisa beli dari tetangga, teman sendiri sehingga lingkungan ekonominya berputar di sini," ujar Alhadiid.

Lelaki santun ini pernah menyerap aspirasi para pelaku UMKM di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Mereka mengeluhkan selama dua tahun usahanya tidak pernah berkembang akibat dilanda Pandemi Covid-19.

Ia berjanji akan membantu pelaku usaha micro kelas menengah agar bisa bangkit dan mengembangkan usaha rumahan.

Tidak hanya memerhatikan pelaku UMKM, Yayasan itu juga membina komunitas seperti sepak bola, futsal dan bulu tangkis.

Dalam waktu dekat, ia bakal membuat turnamen olahraga dan jika ada bibit pemain yang bagus maka bisa disalurkan ke tingkat profesional.

"Program unggulan kita kedepannya akan berpusat di pembinaan komunitas dan pemberdayaan masyarakat,"

"saya melakukan sejak dini untuk membangun rasa antara warga dengan calon wakilnya, sehingga bisa minimalisir resiko politik uang yang biasa terjadi saat pemilihan," tuturnya.

Target peraihan suara saat jadi Caleg DPRD DKI Jakarta

Perjuangan Alhadiid menjadi seorang politis di kursi DPRD masih panjang karena ia masih harus memetakan suara.

Dari daftar pemilihan tetap (DPT) 2019, ia sudah melihat ada sekira 700 ribu sampai 800 ribu suara.

Tapi lelaki yang kental suku Betawi ini tidak muluk-muluk karena ia masih baru terjun ke politik.

"Mungkin bisa di atas 10.000 sampai 15.000 suara, menurut saya sudah cukup puas cukup senang, yang penting bisa meningkatkan suara Golkar itu saja," terangnya.

Kemudian ia tidak ada rasa minder dengan para senior yang ikut bertarung nantinya sebagai Caleg DPRD DKI Jakarta.

Sebab, di Partai Golkar ini senioritas lebih banyak mendukung juniornya yang maju di pesta demokrasi lima tahunan itu.

Sehingga ia tidak memiliki rasa minder dan bakal optimis bisa meraih suara untuk Partai Golkar dalam jumlah banyak.

"Kata ketua DPD juga harus ada regenarasi kader harus diisi oleh anak-anak muda yang potensial yang punya kemampuan untuk berpolitik," tambah Alhadiid.

Saat ini Alhadiid tengah fokus memperkenalkan diri ke masyarakat sebelum mendapat nomor urut sebagai Caleg 2023.

Ada sekira 20 nama kader fungsionaris yang nantinya akan diseleksi menjadi 12 Caleg DPRD DKI.

"Nanti ujungnya ada 10 nama yang diajukan ke KPU maju dalam pemilihan Legislatif 2024 dan barulah keluar nomor urutnya, mohon doanya ya mas" katanya selesai.

Biodata Singkat

Nama lengkap: Alhadiid

Tempat tanggal lahir: Jakarta, 31 Oktober 1990

Orangtua: Pulung Bimantoro dan Sulih Widowati

Kakak: Anissa Tiarani

Pemain idola: Xavi Hernandez

Makanan favorit: Sushi

Pendidikan: S1 teknik sipil uns

Karier: Wirausaha

(Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved