Basarnas Telah Evakuasi 65 Jenazah Korban Musala Ambruk, Santri Asal Bekasi Berhasil Dikenali

Total sudah 65 jenazah yang telah ditemukan oleh regu penolong pada bangunan ambruk di Sidoarjo. Salah satunya adalah santri asal Cikarang,

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syafii, Senin (6/10/2025), menyatakan pencarian terhadap para korban bangunan ambruk di Sidoarjo masih terus berlanjut sampai semua dipastikan sudah terevakuasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, SIDOARJO -- Tim penolong menemukan empat jenazah pada reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025).

Dengan demikian, total sudah 65 jenazah yang telah ditemukan oleh regu penolong. Salah satunya adalah santri asal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Empat jenazah terakhir dievakuasi antara pukul 17.30 hingga pukul 18.35 WIB. Semua jenazah kemudian diangkut ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.

Data per Senin sore, total sudah 169 korban yang dievakuasi. Mereka terdiri atas 104 korban selamat dan 65 korban meninggal dunia.

Jenazah korban yang berhasil diidentifikasi di antaranya adalah Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16), asal Kampung Pulo Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Jabar.

Korban tewas lainnya adalah Mohamad Roihan Mustofa (17) asal Kelurahan Banyuayu, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.

Baca juga: Atap Masjid di Cengkareng Disulap Jadi Kebun Hidroponik, Warga Bisa Panen 90 Kg Melon Tiap Bulan

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syafii menegaskan, pencarian terhadap para korban masih terus berlanjut sampai semua dipastikan sudah terevakuasi atau sampai area reruntuhan sudah dipastikan bersih dari korban.

“Bisa malam ini, bisa sampai besok, dan seterusnya, yng pasti pencarian kita lakukan sampai semua benar-benar clear. Sampai di lokasi telah dipastikan sudah tidak ada korban lagi,” katanya. 

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menyebut bahwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo menjadi bencana dengan jumlah korban jiwa terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2025. 

“Korban dalam peristiwa ini, di sepanjang tahun 2025, merupakan yang terbesar korban meninggal dunianya. Lebih banyak dibanding gempa di Poso, banjir bandang Bali, dan sejumlah bencana lainnya,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, Senin (6/10).

Atas perintah Presiden Prabowo Subianto, BNPB memberikan atensi penuh terhadap peristiwa ini. Upaya pencarian dan evakuasi dilakukan maksimal dengan melibatkan berbagai pihak. Prosesnya juga diharapkan bisa cepat, bahkan lebih cepat dari target.

“Kami menargetkan proses pencarian selesai hari ini. Semoga tidak sampai tengah malam, kita berharap sebelum gelap sudah bisa terangkat semua korban,” lanjutnya. 

Alat berat terus dikerahkan, diharapkan tidak ada kendala. Hingga Senin sore, terhitung sudah 75 persen reruntuhan bangunan diambil dari lokasi kejadian. Sisanya 25 persen terus dikebut, diharapkan segera tuntas untuk memastikan sudah tidak ada lagi korban yang tertimbun.  

Semua puing atau reruntuhan bangunan yang diambil, diangkut menggunakan truk. Ditumpuk di area TPA Jabon untuk proses penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian. 

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved