Hari Kartini
Hari Kartini, Menkominfo Sebut Perempuan Jadi Pilar Utama UMKM
Menkominfo Johnny G Plate akui partisipasi 'Kartini Muda' saat ini tak terlepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini.
TRIBUNBEKASI.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan, partisipasi 'Kartini Muda' saat ini tidak terlepas dari inspirasi peran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Hal itu seiring dengan akselerasi transformasi digital di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), peluang perempuan berpartisipasi dalam dunia kerja sebagai wirausaha digital makin terbuka lebar.
Hal itu dikatakan oleh Johnny G Plate, saat hadiri Webinar Kartini Day Women in Digital Entrepreneurship #Recover Together with DEA, secara virtual dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (21/04/2022).
"Berbagai capaian perempuan dalam UMKM Indonesia bukti nyata bahwa perjuangan Raden Ajeng Kartini tak sia-sia." ujarnya.
Baca juga: Link Twibbon Tema Hari Kartini, Cocok Dijadikan Status dan Disebarkan ke Media Sosial WA, FB, dan IG
Baca juga: Ini 50 Ucapan Hari Kartini Buat Orang Sekitarmu Lengkap dengan Gambar, Cocok Jadi Status WA, FB, IG
Baca juga: Ingin Cerdas Seperti Kartini, Pemain Film Yoriko Angeline Berusaha Menggapai Ilmu Setinggi Mungkin
"Apabila kita telisik lagi, tidak dapat dimungkiri banyak Kartini-Kartini modern dengan inspirasi dari Raden Ajeng Kartini, figur perempuan yang telah mengisi sejarah negara ini," lanjutnya.
Johnny menyontohkan deretan nama perempuan yang berperan penting di Indonesia, baik di pemerintahan serta lembaga-lembaga terkait.
"Kita tahu Presiden ke-5 kita Ibu Megawati, saat ini Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kita, Ibu Puan Maharani."
"Saat ini pula ibu Ketua Komisi I DPR RI Ibu Mutia Viada Hafid, Sekjen Kominfo Ibu Mira Tayyiba juga seorang perempuan," jelasnya.
Johnny akui, masih banyak lagi perempuan Indonesia yang mengisi jabatan strategis di berbagai lembaga eksekutif seperti di jajaran menteri dan pejabat pimpinan tinggi.
Termasuk yang menjadi chair dan alternate chair yang memimpin persidangan Sherpa Track serta Working Group dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
"Di tingkat global, dari sederet panjang peran perempuan dicatat beberapa perempuan juga mengisi posisi penting di level pimpinan"
"Sebut saja saat ini Ibu Kamala Harris Wakil Presiden Amerika Serikat, Jacinda Ardern Perdana Menteri Selandia Baru, hingga jajaran C-Level Executive di berbagai global technology company dan para pemimpin lembaga internasional." paparnya.

"Kita juga saat ini bersama-sama dengan Madam Atsuko Okuda sebagai Regional Director Internasional Telecommunication Union, Regional Office for Asia and Pasific," lanjutnya.
Di Indonesia, secara umum, diakui Johnny, perempuan memiliki fleksibilitas peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai wirausaha atau pekerja yang diharapkan jadi solusi dan wujud dari aksi nondiskriminasi.
"Solusi atas ketidakpuasan banyak perempuan terhadap dunia kerja reguler dengan menawarkan kesetaraan peluang laki-laki dan perempuan."
"Perempuan dikatakan atau dapat dikatakan sebagai pilar utama dalam pertumbuhan bisnis UMKM, termasuk ultra mikro dengan kontribusi sebesar 60 persen dari total 58 juta UMKM di Indonesia," ujarnya.
Mengutip survei Google tahun 2020 'Advancing Woman in Enterpreneurship', Johnny mengakui tingkat partisipasi perempuan Indonesia di bidang kewirausahaan paling tinggi di Asia Tenggara.
Meskipun demikian, wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan berkaitan dengan jaringan bisnis dan kebutuhan peningkatan keterampilan pemasaran.
“Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 8 dari 10 perempuan yang sudah atau baru ingin berusaha di Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan keterampilan dalam berbisnis, ini hal yang baik,” tandasnya.
Bertahan dan Pulih
Menurut Johnny pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Bahkan saat ini masih terancam stagflasi, stagnasi dan inflasi khususnya di negara-negara industri termasuk Indonesia.
"Walau masih bertumbuh positif, namun tetap mengalami tekanan dampak dari tekanan global tersebut, dampak dari potensi stagnasi dan inflasi di negara-negara industri," ujarnya.
UMKM sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berperan penting dalam pemulihan dan pemantapan ekonomi Indonesia.
Pada tahun 2021, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta dengan persentase kontribusi terhadap PDB mencapai 61,97 persen.
"UMKM mampu serap jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan secara nasional. Kontribusi yang besar tersebut mengingatkan kita semua bahwa UMKM perlu didukung untuk dapat bertahan, beradaptasi, dan berkembang di masa pandemi Covid-19 ini," jelasnya.
Kondisi tersebut pada saat pascapandemi Covid-19 dapat diakselerasi dengan melakukan transformasi digital.
Oleh karena itu, Johnny menegaskan, UMKM perlu survival innovation dalam aspek produk, proses produksi, dan layanan.
"Misalnya dengan mengoptimalkan saluran online untuk pemasaran produk-produk. Saat ini, semakin banyak UMKM memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk dapat beradaptasi di tengah pandemi dan menunjukkan hasil yang positif," paparnya.
Johnny menyatakan kebangkitan UMKM merupakan hasil dari peningkatan daya saing melalui digitalisasi.
Setidaknya, nilai ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 tumbuh sekitar 11 persen.
"Peningkatan juga terjadi pada transaksi keuangan digital perbankan di Indonesia sebesar 25 persen sampai 40 persen di tahun 2020, saat di mana masih begitu hebatnya pandemi Covid-19."
"Tren digitalisasi yang tidak lagi terbatas pada golongan ekonomi segmen tertentu berdampak pada peningkatan aktivitas bisnis secara online,” jelasnya.
Di webinar itu, hadir sebagai narasumber Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
Lalu hadir Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, dan Deputi Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Femmy Eka Putri Kartika.
Hadir pula Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, Regional Director ITU Regional Office for Asia and Pasific Madam Atsuko Okuda, dan Ketua IEEE Indonesia Section Chair Wahyudi Hasbi.
(TribunBekasi.com/BAS/Biro Humas Kementerian Kominfo)