Hepatitis Akut
Cegah Anak Terpapar Hepatitis, Masaklah Makanan yang Bersih dan Matang Penuh
PP IDAI meminta agar seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila ada gejala kasus hepatitis yang muncul pada pasiennya.
TRIBUNBEKASI.COM — Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, saat ini telah secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia WHO.
Hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala antara lain: perubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut.
Gejala lainnya diantaranya lesu, dan atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) / SGOT atau Alanine transaminase (ALT) / SGPT lebih dari 500 U/L.
Sementara dari pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E.
Namun pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus.
Baca juga: Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Kasus Penyebaran Virus Hepatitis Akut di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Pendatang Baru Pencari Kerja di Tambun Selatan dan Cibitung Diminta Lapor RT dan RW
Baca juga: Tol Japek Kembali Dipadati Kendaraan, Jasa Marga Terapkan Contraflow Mulai KM 47 hingga KM 70
Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut.
Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) meminta agar seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila gejala diatas muncul pada pasiennya.
IDAI juga mengimbau, agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati.
Juga melakukan pencegahan infeksi dengan, mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh, membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker dan menjaga jarak.
"Deteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Dokter Piprim dalam keterangannya, Rabu (4/5/2022).
Baca juga: Banyak Wisatawan Menginap di Kepulauan Seribu, Arus Balik di Pelabuhan Muara Angke Kondusif
Baca juga: Manfaatkan Waktu Libur Lebaran, Wagub DKI Jenguk Anak di Inggris
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI dan juga Dinas Kesehatan RI sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memasukkan riwayat pajanan yang lebih rinci, dan tes virologi/mikrobiologi tambahan.
IDI dan IDAI mendukung penuh upaya pemerintah dan akan segera berkoordinasi dengan para ahli kedokteran terkait untuk penyelidikan menyeluruh atas kasus-kasus yang dicurigai sebagai Hepatitis Akut yang belum diketahui etiologinya ini. (Tribunnews.com/Rina Ayu)