Berita Jakarta
Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi: Pemidahan IKN Tak Berpengaruh Kecuali Jika Pusat Niaga Pindah
Cucu Srihartini mengatakan dengan adanya Kota Jakarta membuat Kabupaten Bekasi mampu menumbuhkan infrastuktur dan konektivitas antar wilayah.
Penulis: Gilar Prayogo | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM ---- Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Cucu Srihartini menyebut pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak berpengaruh signifikan.
Namun demikian, berpindahnya pusat perniagaan, tentu berimbas menurunkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi.
Hal itu diungkapkan Cucu saat hadir sebagai salah satu pembicara mewakili Kabupaten Bekasi dalam diskusi webinar bertema Jakarta Masa Depan, Pemindahan Ibu Kota dan Tinjauan dalam Perspektif Pemda Se-Jabodetabek yang digelar oleh Wartakota, Senin (23/5/2022).
Cucu Srihartini mengatakan dengan adanya Kota Jakarta membuat Kabupaten Bekasi mampu menumbuhkan infrastuktur dan konektivitas antar wilayah.
Baca juga: Kemendagri Perkirakan pada Juli 2022 Mendatang Ada 100 Ribu Tenaga Kerja Pindah ke IKN Nusantara
Baca juga: Soal Pindah Ibu Kota, Wali Kota Bogor Sebut Jakarta Bisa Menjelma Jadi Sentra Bisnis dan Pariwisata
Selain menumbuhkan infrastuktur, Jakarta juga mendorong urbanisasi ke Kabupaten Bekasi.
"Dengan adanya Kota Jakarta, mampu mendorong pertumbuhan industri, jasa, dan perdagangan. Selain itu membuat adanya konektivitas antar wilayah serta urbanisasi bagi Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Maka kata Cucu lagi, untuk mendukung adanya konektivitas antara wilayah tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi pun bakal membangun terminal, stasiun kereta api, dan jalan tol.
Dengan begitu, wilayah Kabupaten Bekasi semakin terkoneksi dengan wilayah Kota Jakarta.
BERITA VIDEO : SEKDA KABUPATEN TANGERANG KELUHKAN KEMACETAN
Bentuk urbanisasi di Kabupaten Bekasi, kata Cucu, adalah banyaknya warga pendatang yang menetap di daerahnya. Seperti mencari kerja, maupun menetap permanen di Kabupaten Bekasi.
"Perpindahan Kota Jakarta tidak berpengaruh signifikan, tetapi jika niaga berpindah menurunkan permintaan terhadap barang dan jasa. Dari menurunnya permintaan, membuat pertumbuhan ekonomi semakin berkurang," katanya.
Cucu Sri Hartini mengatakan jika perpindahan ibu kota itu hanya memindahkan pusat pemerintahan saja dan bukan perpindahan ekonomi, maka hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap Kabupaten Bekasi.
Namun apabila niaga ikut berpindah, maka terjadi penurunan secara pertumbuhan ekonomi.
"Harapan kami dari rencana strategis yang sudah direncanakan khususnya Jabodetabek, tidak berpengaruh terhadap perkembangan yang sudah dibuat oleh pihak kita. Seperti terminal, stasiun, dan jalan tol," ujarnya.
Bodetabek sinergi wujudkan kota hijau