Berita Bekasi
Fogging Bukan Solusi Utama Cegah DBD, Kepala Dinkes Kota Bekasi Imbau Warga Lakukan Langkah Jitu Ini
Seperti fogging hanya dilakukan oleh petugas yang terlatih, sebab, efek fogging bisa mengganggu sistem pernapasan.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Dalam upaya mencegah demam berdarah dengue (DBD), pihak Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengingat masyarakat untuk pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan termasuk melakukan pencegahan sejak dini.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan Fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD.
Sebab, fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa bukan jentik.
"Fogging bukan untuk pencegahan DBD dan bukan solusi utama untuk menghilangkan bahaya penyakit DBD, dikarenakan fogging hanya membunuh nyamuk Aedes Aegypty dewasa dan tidak dapat membunuh nyamuk yang berbentuk jentik," kata Tanti Rohilawati, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Kasus DBD di Kabupaten Bekasi Tahun Ini Capai 411 Kasus
Baca juga: Wabah DBD Mengintai, Dinas Kesehatan Kota Bekasi Berikan 3 Tips Metode Pengendalian
Diungkapkan Tanti, dalam proses pelaksanaan fogging juga harus memiliki persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
Seperti fogging hanya dilakukan oleh petugas yang terlatih, sebab, efek fogging bisa mengganggu sistem pernapasan.
"Fogging itu dapat menyebabkan efek samping gangguan saluran pernapasan, gangguan pencernaan, gangguan sistem kekebalan tubuh dan gangguan pada ibu hamil jika menghirup gas tersebut secara berlebihan. Maka harus dilakukan oleh ahlinya," katanya.
BERITA VIDEO : ANTISIPASI PMK, KADIS KPKP DKI TINJAU KANDANG SAPI
Maka dari itu, Tanti lebih menyarankan kepada masyarakat, terkait pencegahan DBD untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M.
Yaitu, menguras bak mandi/ bak penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang/ memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
"Jadi, dengan PSN 3M akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan secara luas, serentak, terus menerus dan berkesinambungan. PSN 3M sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali oleh masing-masing pemilik rumah," ucapnya.
Waspada DBD di tengah pancaroba
Kepala Dinas Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terkait demam berdarah dengue (DBD) ditengah Pancaroba seperti ini. Oleh itu, pola hidup bersih dan sehat harus selalu diterapkan.
Tanti menyebut jika kasus DBD di Kota Bekasi saat ini memang belum adanya peningkatan kasus, meski begitu hal ini perlu diantisipasi secara bersama-sama oleh masyarakat terkait kebersihan lingkungan.
"Di musim hujan bisa jadi ancaman, bagaiamana mereka membuang sampah, bagaimana lingkungannya, DBD nya diketahui sudah ada, meskipun DBD tidak tinggi seperti tahun sebelumnya," kata Tanti Rohilawati, Sabtu (11/12/2021).
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, tercatat per Oktober 2021, total kasus demam berdarah (DBD) di Kota Bekasi adalah sebesar 1.665 kasus.