Berita Kriminal
Pengakuan Dalang Rekayasa Kematian Jika Berhasil Cairkan Klaim Asuransi Rp 15 M, Ini Rencananya
Wahyu yang mengaku mengalami kerugian Rp 2,8 miliar setelah mengikuti aktivitas investasi bodong EDC Cash, mengaku gelap mata
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG PUSAT --- Wahyu Suhada (35), aktor utama aksi tipu-tipu berkedok laporan kecelakaan lalu lintas di Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, dihadirkan di hadapan media oleh kepolisian di Mapolsek Cikarang Pusat, Jumat (11/6/2022) kemarin.
Wahyu yang sempat buron sejak kejadian pada Sabtu (4/6/2022) lalu, baru menyerahkan diri ke Mapolsek Cikarang Pusat, pada Kamis (9/6/2022), mengendarai sepeda motornya Yamaha XSR 155 bernomor polisi B 4533 KWF seharga nyaris Rp 40 juta.
Di hadapan awak media, Wahyu yang mengaku mengalami kerugian Rp 2,8 miliar setelah mengikuti aktivitas investasi bodong EDC Cash, mengaku gelap mata sehingga menginisiasi aksi tipu-tipu dibantu tiga orang rekannya.
"Sebenarnya enggak terinspirasi dari mana-mana ya, cuma karena memang kondisi saya terhimpit, jadi saya harus membayar beberapa (utang) yang harus saya bayar, dan itu saya gelap mata akhirnya saya melakukan itu," kata Wahyu saat rilis ungkap kasus.
Baca juga: Wahyu Suhada, Dalang Rekayasa Kematiannya Demi Asuransi Rp 3 Miliar, Akhirnya Menyerahkan Diri
Baca juga: Anak Berusia 14 Tahun Tewas Dianiaya Kakak Ipar, Pelaku Panik Hingga Rekayasa Seolah-olah Bunuh Diri
Ia mengatakan menjalani EDC Cash sejak 2020 lalu. Sedangkan total nominal uang yang ia setorkan dalam investasi bodong berskema ponzi tersebut, berkisar Rp 3,5 miliar.
"Jadi total yang saya masuk itu kurang lebih Rp 3,5 miliar. Intinya rugi," ucapnya.
Apabila aksi tipu-tipunya berhasil dan klaim empat polis asuransi swasta sebesar Rp 15 miliar telah dicairkan, uang tersebut akan digunakannya untuk membayar utang-utangnya dan persiapan hidup anak istrinya.
Sisanya, ia juga akan membagikan uang tersebut kepada tiga orang pelaku yang telah membantu memalsukan kematiannya, masing-masing berkisar Rp 30-100 juta.
BERITA VIDEO : MULKI TERTUNDUK MALU KETIKA PERAGAKAN AKSINYA
"Sebenarnya asuransi ini bukan baru ya, tapi emang persiapan buat anak istri saya saat saya nanti meninggal, dan akhirnya sekarang berubah," kata Wahyu.
Sementara itu, Kapolsek Cikarang Pusat AKP Awang Parikesit mengatakan selama enam hari di masa pelariannya, Wahyu ketakutan dan merasa tak tenang.
Terlebih lagi setelah ia mengetahui bahwa polisi telah berhasil membongkar rencana kejahatan asuransi dengan menetapkan tiga orang rekannya sebagai tersangka.
"Kenapa dia menyerahkan diri? Karena dia pun sebenarnya menyadari bahwa cepat atau lambat pasti akan ditemukan. Apalagi dia juga tahu kalau teman-temannya sudah ketangkap," ujar Awang.
Tak punya hati nurani
Laporan palsu mengenai hilangnya Wahyu Suhada (35) di Kalimalang, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (4/6/2022), demi klaim uang asuransi Rp 3 miliar, merugikan banyak pihak.
Pasalnya, proses pencarian Wahyu yang disebutkan tenggelam lantaran terpental setelah ditabrak mobil Fortuner itu, telah melibatkan banyak unsur dan instansi pemerintah.
Selain kepolisian, pencarian Wahyu juga turut menyertakan tim evakuasi dari Brimob, Basarnas, BPBD Kabupaten Bekasi dan relawan dari komunitas kemanusiaan.
Tak kurang dari 50 orang tim gabungan berpartisipasi dalam pencarian yang dilakukan hingga Minggu (5/6/2022) kemarin.
Baca juga: Relawan Kesulitan Lakukan Pencarian Korban Tenggelam Ditabrak Fortuner di Kalimalang, Ini Sebabnya
Baca juga: Direncanakan Sebulan Sebelumnya, Begini Kronologis Laporan Palsu Korban Tenggelam di Kalimalang
"Jumlah tim gabungan kemarin tak kurang dari 50 orang. Armada pakai 10 perahu karet. Kami sisir Kalimalang hingga sejauh 7 kilometer," tutur Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said di lokasi, Senin (6/6/2022).
Tim gabungan baru berhenti melakukan proses pencarian setelah polisi menemukan kejanggalan pada kasus kecelakaan tersebut, tepatnya pada Minggu sore.
Bahkan pihaknya mendapatkan informasi ternyata Wahyu sama sekali tak terpental dan tenggelam di Kalimalang akibat ditabrak mobil Fortuner.
BERITA VIDEO : MULKI TERTUNDUK MALU KETIKA PERAGAKAN AKSINYA
"Ya menurut kami, ini sangat disayangkan dan mengecewakan. Terlebih seluruh publik yang mengetahui tentang ini, dan sangat disayang kan saja. Yang melakukan ini saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan itu ngerjain kepolisian, Basarnas, ngerjain BPBD, komunitas-komunitas relawan yang berhari-hari di sini melakukan pencarian," ucap Said.
Bahkan meski peluang untuk bisa ditemukan dalam kondisi bernyawa sangat kecil, BPBD tetap berupaya semaksimal mungkin hingga diketemukan.
"Kalau kami dari konteks kerelawanan itu, pure unsur kemanusiaan. Kalau ada yang melaporkan orang tenggelam, di mana pun di wilayah Kabupaten Bekasi. Kami tidak menanyakan urusan-urusan lain," katanya.
Ia berharap agar kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tak mencederai rasa kemanusiaan tim gabungan dan relawan yang bersedia melakukan pencarian dari pagi hingga malam.
Tertunduk malu saat disuruh rekonstruksi kejadian
Abdil Mulki (37) merupakan satu dari empat orang yang berperan dalam rekayasa kasus tenggelamnnya pemotor bernama Wahyu Suhada (35) di Kalimalang, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/6/2022).
Seperti pemeran pengganti atau stuntman, Abdil Mulki menjadi sosok orang yang sengaja menabrakkan dirinya ke Kalimalang dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX bernomor polisi F 6058 FHB.
Kejadian tersebut yang kemudian dijadikan dalih oleh komplotan Wahyu untuk bisa mengklaim asuransi kematian yang nilainya mencapai Rp3 miliar.
Baca juga: Kasus Pemotor Tenggelam Ditabrak Fortuner Ternyata Rekayasa Demi Klaim Asuransi Miliaran Rupiah
Baca juga: Waspada! Sekelompok Pria Mengaku Debt Collector di Jalan Raya Kalimalang, Korban: Semua Enam Orang
Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion Arif Setyawan yang secara langsung mendatangi lokasi kejadian, meminta Mulki untuk memperagakan kembali aksinya saat menjadi stuntman. Ia kemudian menuntun sendiri motornya ke pinggir Kalimalang sambil tertunduk malu.
Gidion pun keheranan setelah mengetahui Mulki mengaku sengaja menabrakan diri ke Kalimalang dan betul-betul terjatuh sehingga mengalami luka di tangan dan kaki.
"Itu kan gelap kondisinya. Kamu pernah enggak ke situ jam 3 pagi? Kaku ngerti enggak kondisinya di depan (Kalimalang) itu kayak apa? Untung kamu masih selamat," kata Gidion kepada Mulki di lokasi, Senin (6/6/2022).
Sementara itu, Mulki mengaku dirinya nekat terlibat dalam aksi pelaporan palsu tersebut, dikarenakan membutuhkan banyak uang setelah terlilit utang pinjaman online (pinjol) yang mencapai puluhan juta rupiah.
"Kalau asuransinya cair, saya dikasih uang Rp20-100 juta. Buat bayar utang pinjol," ungkap Mulki.
Sebelumnya, dua orang pengendara motor bernama Wahyu (35) dan Abdil Mulki (37) terpental ke Kalimalang setelah ditabarak pengendara mobil Toyota Fortuner, Sabtu (4/6/2022) lalu.
Sedangkan Wahyu hingga kini belum ditemukan dikarenakan tenggelam setelah terpental dihantam pengendara mobil yang melarikan diri.
Belakangan diketahui bahwa kasus tersebut sengaja direkayasa agar Wahyu bisa mengklaim asuransi kematian yang nilainya miliaran rupiah.