Berita Bekasi
Tercatat Ada 76 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak di Kota Bekasi Jelang Hari Raya Idul Adha
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus alami kenaikan pasca-temuan pertama beberapa minggu lalu, khususnya di Kota Bekasi yang kini capai 76 kasus.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus alami kenaikan setelah temuan pertama beberapa minggu lalu.
Kini tercatat hingga Rabu (15/6) sudah sebanyak 76 kasus PMK yang ditemukan di Kota Bekasi.
Kasus pertama temuan PMK pada hewan ternak sendiri terjadi pada 21 Mei 2022 lalu, di wilayah Aren Jaya, Kota Bekasi.
Dimana penyebaran PMK sendiri ketika ada 4 ekor sapi yang datang dari Purwakarta, pasca kedatangan itu ada 8 ekor sapi yang terpapar, dua diantaranya harus disembelih.
Baca juga: Menjelang Hari Raya Iduladha Kasus PMK di Kota Bekasi Naik, Pihak DKPP Fokus ke Pengobatan Ternak
Baca juga: Imbas Wabah PMK di Jawa Timur, Pengiriman Hewan Kurban Mengalami Keterlambatan
Baca juga: Pemkab Bekasi Larang Pengiriman Hewan Ternak dari Wilayah Suspek PMK Jelang Idul Adha
Setelah temuan pertama itu, kasus PMK di Kota Bekasi terus meluas, bahkan hingga 30 Maret 2022 lalu, tercatat ada 36 ekor sapi yang terpapar PMK.
Namun, berdasarkan data http://siagapmk.id, di Kota Bekasi hingga 15 Juni 2022 sudah ada 76 kasus PMK yang ditemukan.
"Kalau jumlah total pastinya saya kurang hapal ya, tapi dari 12 kecamatan sudah ada sekitar 8 kecamatan yang kena sejak dua minggu yang lalu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert, Rabu (15/6/2022)
Jika merujuk data http://siagapmk.id, dari 76 kasus PMK yang ditemukan di Kota Bekasi itu, seluruhnya merupakan hewan ternak jenis sapi.
Herbert pun juga memastikan jika dari temuan kasus itu, belum ditemukan adanya hewan ternak yang mati, akibat PMK.
Dari puluhan hewan ternak yang terpapar PMK, diungkapkan oleh Herbert seluruhnya telah jalani karantina, serta dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, oleh tim yang telah dibentuk oleh DKPPP Kota Bekasi.
Harapannya dengan penanganan ini hewan ternak yang sempat terpapar bisa segera sembuh.
"Sampai dengan hari ini belum ada ya (mati). Kami sudah melakukan layanan kesehatan dan kondisinya sudah mulai baik makannya pun sudah nafsu lagi ya mudah mudahan bisa sembuh," katanya.
Fokus Layanan Kesehatan
Diungkapkan Herbert, jika pihaknya saat ini tengah memfokuskan untuk memberikan layanan kesehatan kepada para peternak, guna mengantisipasi penyebaran kasus PMK agar tidak meluas lagi.
"Saat ini kita fokus ke layanan kesehatan aja dulu dari beberapa peternak hewan melaporkan ada gejala kita fokus ke peternak dulu," katanya.
Setelah layanan kesehatan bisa berjalan optimal dan memastikan hewan ternak di Kota Bekasi terbebas PMK.