Berita Karawang
Anggi Rostiana Tarmidi Minta Pemkab Karawang Sediakan Obat PMK dan Vitamin Ternak Secara Gratis
Anggi Rostiana Tarmadi, meminta Pemkab Karawang membagikan obat dan vitamin ternak secara gratis ke peternak.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak semakin banyak ditemukan di Kabupaten Karawang.
Maka Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi, minta agar Pemerintah Kabupaten Karawang, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Karawang, menyediakan obat dan vitamin gratis untuk para peternak.
Obat dan vitamin gratis itu sangat dibutuhkan peternak untuk mencegah ternak tertular PMK.
"Sampai saat ini memang belum ada anggaran yang disediakan Pemkab Karawang di APBD 2022, untuk pengadaan vitamin atau obat hewan sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan PMK. Guna untuk menimalisir PMK tidak semakin meluas," ujar Anggi pada Selasa (21/6/2022).
Penganggaran
Anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melihat wabah PMK ini tak beda dengan pandemi Covid-19, hanya saja penyakit ini menyerang hewan.
Maka dia menekankan agar Pemkab Karawang bertindak dengan segera, untuk menyediakan obat dan vitamin hewan gratis bagi para peternak. DPRD Karawang akan mendukung dari segi penganggarannya.
"Tentu kondisi darurat ini masalah alokasi anggaran bisa gunakan anggaran kedaruratan," katanya.
Menurut Anggi, harga vitamin hewan untuk mencegah PKM terbilang cukup mahal. Hal itu tentunya akan menambah beban peternak.
"Kasihan peternak kalau tidak ada bantuan vitamin hewan gratis untuk peternak," katanya.
Anggi menambahkan Pemkab Karawang juga harus lebih meningkatkan pengawasan menjelang Hari Raya Iduladha, sebab sebab banyak bermunculan kandang ternak dadakan, khususnya hewan kurban seperti sapi dan domba. Hewannya bisa juga berasal dari luar Karawang.
"Jadi harus perhatian itu, hewan ternak dari luar daerah dalam pengawasan. Termasuk juga nanti mulai munculnya kandang dadakan (yang) berpotensi menimbulkan penyakit hewan harus juga diawasi ketat," tandasnya.
Penularan impor
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Karawang, Jawa Barat semakin banyak.
Pada awal bulan ini, hewan ternak sapi yang terjangkit PMK sebanyak 230, tersebar di 18 kecamatan.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas PKP Karawang, Handoko mengatakan, penularan PMK berasal dari hewan ternak luar Karawang.
Kondisi hewan itu saat baru datang sehat, akan tetapi jarak 2-3 hari sakit dan menyebarkan ke hewan ternak lainnya.
"Kebanyakan hewan dari luar Karawang, datang ke sini sehat tapi kemungkinan disinyalir ditubuhnya membawa virus sehingga 2-3 hari sakit hingga menyebarkan ke ternak yang ada, ujarnya, pada Rabu (8/6/2022).
Karantina
Untuk itu, kata Handoko, kepada seluruh peternak ketika mendatangkan hewan baru datang dari luar agar dipisahkan terlebih dahulu dari hewan yang sudah ada selama dua minggu.
Hal itu agar penyakitnya tidak menulari hewan ternak lainnya.
"Hewan ternak dari luar jangan dulu langsung dicampur dengan hewan yang sudah ada, minimal di isolasi terlebih dahulu selama 2 minggu dilihat perkembangannya apakah hewan itu bergejala ke arah PMK atau tidak, yah kalau sehat baru dicampur," tuturnya.
Gejala PMK
Dia juga meminta warga melaporkan segera jika ada indikasi ternak terpapar PMK. Adapun gejala-gejala hewan yang terjangkit virus PMK, diantaranya hewan tersebut demam, Salifasi ditandai air liur yang berlebihan.
Kemudian ada luka-luka di bagian moncong mulut, gusi, dibibir, dan jika hewan yang sudah parah mengalami luka-luka di kaki dan di bawah kaki.
"Jadi harus segera melaporkan, bisa menghubungi contact person ke 0877 7973 4101, bisa juga ke petugas penyuluh pertanian lapangan disetiap desanya, jangan panik karena PMK pada hewan dapat disembuhkan," tuturnya.
Pengobatan
Dia menambahkan, penanganan yang dilakukan pihaknya kepada hewan yang terjangkit virus PMK tersebut dengan memberikan multivitamin dan antibiotik.
Pemberian obat tidak cukup satu kali harus diulang 2 sampai 3 kali.
Untuk penularan virus PMK pada hewan menurut Handoko bisa melalui udara dan kontak langsung antar hewan. Atau bisa melalui manusia mengurus kandang atau hewan tersebut.
"Misalkan setelah memegang hewan yang sakit terus memegang hewan yang sehat, itu juga bisa membawa virus. Kemudian bisa melalui baju dan sepatu, makanya kandang-kandang yang sistem penerapannya bagus, kalau mengurus berpindah kandang harus ganti baju dan sepatu seperti itu," imbuhnya.
Handoko mengatakan, PMK merupakan sejenis virus yang menular menyerang pada hewan, tetapi tidak menular kepada manusia.
Pasalnya, PMK ini bukan penyakit zoonosis atau penyakit menular dari hewan ke manusia.
"PMK ini tidak menularkan ke manusia hanya kerugiannya secara materi atau bencana ekonomi terjadi hewan kurang sehat, ya pada kondisi parah hewan itu bisa ambruk hingga mati," tandasnya.