Berita Daerah
Wabah Penyakit Kuku dan Mulut Mengganas, Peternak Menangis karena Terlilit Utang Kredit Usaha Rakyat
Ganasnya wabah PMK dan membuat peternak elus dada, terjadi di wilayah Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.
Sebagian peternak menjual sapi ke pedagang saat sudah terkapar terserang PMK.
Harga jualnya jatuh, jika saat sehat seharga Rp 30 juta, namun saat kena PMK dan sudah jatuh harganya tinggal Rp 2.000.000.
Meski harganya jauh dari harga pasaran, setidaknya bisa memberikan sedikit uang untuk peternak.
Oni juga mengeluhkan cepatnya PMK menular.
Ia mencontohkan, 13 ekor sapinya terserang PMK hanya berselang 3 hari sejak divaksin.
Dampaknya pun semakin membuat sakit pada sapi sulit dikendalikan.
"Sebelum vaksin kena PMK, disuntik mantri sekali langsung sembuh, tidak sampai kena kuku. Tapi ini per ekor dua kali suntik belum sembuh, bahkan merembet ke kaki," keluhnya.
Para peternak juga sulit mengakses pengobatan gratis.
Semua dilakukan lewat jasa mantri hewan dan berbayar.
Apalagi ada kenaikan harga obat-obatan di saat serangan PMK semakin meluas seperti saat ini.
"Misalnya obat penurun panas biasanya hanya Rp 750.000 per botol. Sekarang tembus Rp 2.000.000 per botol" ujar Oni.
Ada sejumlah sapi yang bisa disembuhkan, namun produksi susu tidak bisa pulih seperti semula.
Sapi yang sembuh hanya bisa mencapai 50 persen dari produksi susu sebelum kena PMK.
Produksi susu bisa pulih jika induk sapi kembali bunting dan melahirkan.
Masalah timbul, karena sapi yang baru sembuh kondisinya kurus.