Berita Karawang
Meski Warga Terserang ISPA Akibat Polusi Udara Belum Ada, Dinkes Karawang Tetap Imbau Pakai Masker
"Secara kasus belum kelihatan untuk ISPA sendiri karena itu (polusi udara). Sejauh ini masih hubungannya dengan covid," imbuh dia.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Dinas Kesehatan Karawang mengklaim warga terserang ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut) karena polusi udara belum ada.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu, pada Rabu (6/7/2022).
Yayuk menerangkan, sejumlah warga terserang ISPA itu karena terserang Covid-19. Itupun juga tidak semuanya.
Baca juga: Transjakarta Luncurkan Tiga Unit Bus Listrik, Penumpang: Setuju, Cegah Pemanasan Global
Baca juga: Polusi Hingga Debu Batu Bara dari Aktivitas Bongkar Muat Pelabuhan Marunda Menghantui SLBN 8 Jakarta
Saat ini angka positif Covid-19 di Karawang sebanyak 14 orang. Tiga dirawat di rumah sakit dan 11 isolasi mandiri.
"Secara kasus belum kelihatan untuk ISPA sendiri karena itu (polusi udara). Sejauh ini masih hubungannya dengan covid," imbuh dia.
Walaupun demikian, Yayuk tetap mengimbau agar masyarakat mewaspadainya dengan cara menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan.
Hal itu agar terhindari dari menghirup udara tidak sehat.
"Jadi tidak ada di seluruh wilayah Karawang ISPA karena polusi udara. Kita imbau warga waspada pencegahannya dengan memakai masker saat aktivitas dan cuci tangan secara teratur setelah beraktivitas di tempat umum," tandasnya.
BERITA VIDEO : WAGUB DKI AKAN BERI SANKSI PERUSAHAAN YANG CEMARI MARUNDA
Polusi udara di Tangerang mengkhawatirkan
Kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang menempati posisi teratas soal pencemaran udara terburuk di Indonesia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik angkat bicara mengenai fenomena ini.
Ia menjelaskan ada suatu lembaga yang menilai bahwa Pasar Kemis menjadi wilayah teratas terkait pencemaran udara ini.
Namun lembaga tersebut tidak memberikan gambaran mengenai metode penelitian yang diterapkan.
"Mereka juga belum izin dulu kepada kami selaku Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Metode yang dipakai kami pun tak tahu," ujar Taufik kepada Warta Kota saat dijumpai di Kantor Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/6/2022).
Kendati demikian pihaknya tidak anti kritik terkait penilaian tersebut. Ia mengakui bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab polusi udara di Pasar Kemis semakin memprihatinkan.