Berita Kriminal
Sosok Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Menyita Perhatian Iwan Fals, Ada Apa?
Musisi Virgiawan Listanto atau Iwan Fals soroti sosok pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
TRIBUNBEKASI.COM - Kasus dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ternyata jadi sorotan Musisi Virgiawan Listanto atau Iwan Fals .
Di kasus ini, sosok pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, turut menyita perhatian pelantun lagu 'Bongkar' ini.
Kata Iwan Fals melalui akun media sosial (Medsos) Twitternya mengatakan, Kamaruddin Simanjuntak ialah advokat yang menuduh istrinya, Rosanna memalsukan dokumen organisasi Orang Indonesia (OI).
"Lho ini pengacara yg nuduh istri saya palsukan surat2 Ormas Oi nih, dibilangnya juga bahwa Oi itu organisasi berbahaya...hmm..." tulis akun Twitter @iwanfals, Sabtu (24/7/2022).
Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Digaris Polisi dan Stiker Bareskrim Polri
Baca juga: Pakar Hukum Sebut Kasus Brigadir J Mirip dengan Kasus Pembunuhan Enam Anggota FPI, Ini Penjelasannya
Baca juga: Dapat Atensi Presiden Jokowi, Polisi Diminta Secara Jujur Ungkap Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J
Sosok Kamaruddin Simanjuntak belakangan memang menjadi sorotan publik seusai ditunjuk sebagai pengacara keluarga Brigadir J.
Seperti diketahui, Brigadir J ialah anggota polisi yang tewas dalam kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Selama mengawal kasus tersebut, Kamaruddin Simanjuntaj menuding banyak kejanggalan dalam kasus tersebut.
Termasuk juga tudingan Brigadir J meninggal dunia bukan karena baku tembak dengan Bharada E, melainkan ada dugaan penganiayaan dan penyiksaaan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo baru-baru ini meminta kuasa hukum keluarga Brigadir J tidak memberikan pernyataan di luar kompetensinya sebagai pengacara kepada publik.
Hal itu agar tidak tercipta banyak spekulasi mengenai benda-benda yang diduga digunakan saat menyiksa Brigadir J.
"Pengacara menyampaikan sesuai dengan hukum acaranya, jangan berspekulasi tentang luka, tentang benda ini benda itu, itu nanti expert yang menjelaskan," ujar Irjen Dedi, Sabtu (23/7/2022).
Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Digaris Polisi dan Stiker Bareskrim Polri

Pasca prarekonstruksi, polisi hiasi rumah dinas Irjen Ferdy Sambo dengan garis polisi, pada Sabtu (23/7/2022).
Diketahui, rumah dinas Irjen Ferdy Sambo tersebut, berlokasi di Kompleks Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan.
Diketahui, garis polisi warna kuning itu masih terpasang karena menjadi lokasi penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J
Garis polisi terpasang dari gerbang yang berada sejajar dengan pintu masuk ke komplek hingga ke pintu samping pertigaan perumahaan.
Di depan gerbang besi, ada stiker Bareskrim yang ditempel paska prarekontruksi kasus penembakan Brigadir J.
Bagian pintu masuk ke dalam rumah dan pintu garasi di teras juga sama, diberi garis polisi berlambang Bareskrim Polri.
Tak ada aparat kepolisian berjaga di sana, hanya dua bangku dan satu meja hitam berada di depan kediaman Irjen Ferdy Sambo.
Di atas meja itu ada dua hand sanitezer dan botol aqua utuh belum dibuka.
Sementara di pos keamanan ada dua satpam yang berjaga dan di dalamnya ada orang berbadan tinggi sekira 180 centimeter, berkaos biru serta celana hitam.
Tidak ada yang berani berkomentar terkait dengan kejadian penembakan di sana.
Aktivitas lalu lalang warga di Kompleks Polri Duren Tiga terpantau sepi.
Sebelumnya, Kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Johnson Panjaitan datang ke Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Ia datang ke sana untuk melihat proses prarekonstruksi yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
Johnson tiba di kediaman Irjen Ferdy Sambo sekitaran pukul 15.07 WIB mengenakan kemeja putih dan celana jin berkelir biru.
Johson ditemani seorang pria yang membawa dokumen perkara Brigadir Yosua dan seorang wanita yang bawa tas.
Beberapa waktu kemudian, Johnson keluar dari samping kediaman Ferdy Sambo sekitar pukul 16.45 WIB.
Kepada awak media, ia mengatakan kedatangannya untuk memastikan prarekonstruksi tersebut.
"Saya datang ke sini untuk mengonfirmasi dan memastikan prarekonstruksinya untuk apa ternyata kan Polda bukan (laporan) kami gitu," ujarnya, di lokasi.
(TribunBekasi.com/BAS/Wartakotalive.com/M26)