Berita Nasional
Melalui Desa Wisata Berkelanjutan, Menparekraf Sandiaga Yakin Indonesia bisa Sejahtera
Sandiaga yakin dengan kebersamaan bisa membangun pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Kampung Melayu BML.
Desa tersebut tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga kisah sejarah ragam budaya dengan latar belakang suku yang berbeda-beda.
Untuk menuju Desa Kampong Melayu BML harus menempuh jarak 16 km atau sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Supadio.
Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia yaitu mencapai 1.143 kilometer, sehingga menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Susur Sungai Kapuas terdapat kapal wisata yang akan mengajak wisatawan menyusuri Sungai Kapuas dengan menempuh waktu selama 45 menit yang tidak hanya menawarkan pemandangan sungai tetapi juga kudapan yang bisa dinikmati langsung di atas kapal.
Kemudian ada Promanade Waterfront, salah satu kawasan ruang terbuka dan saat ini menjadi tempat bersantai sekaligus spot kulineran juga tempat bermain anak.
Baca juga: Jenita Janet Ketawa Saja Suaminya Digoda Wanita Lain di Sosmed, Lucu Sekaligus Miris
Baca juga: Mulai Tahapan Pemilu 2024, Bawaslu Karawang Fokus Pengawasan Pendaftaran Parpol
Seni dan budaya di desa wisata ini diantaranya adalah palang pintu dan silat melayu, salah satu adat budaya Melayu yang biasanya mempertemukan dua jawara silat dan dua jawara pemantun serta rombongan pemain musik tradisional lainnya.
Ada pula tarian gabungan empat etnis yaitu Tionghoa, Dayak, Melayu, dan Madura. Tarian ini adalah hasil kreasi baru yang menggambarkan keharmonisan masyarakat Kalimantan Barat dalam heterogenitas komunitas masyarakatnya.
Kemudian, Tundang (Pantun Gendang) adalah kesenian tradisional asli Kalimantan Barat yang dibawakan secara verbal dan diiringi alat musik gendang dan lainnya. Pantun atau syair yang terdengar berirama, biasanya menyampaikan pesan tentang keadaan atau suasana sekitar.