Hari Kemerdekaan RI

Stafsus Presiden Dukung Kirab dan Napak Tilas Peristiwa di Rengasdengklok Jadi Agenda Tiap Tahun

napak tilas ini agar genarasi-generasi saat ini maupun masa mendatang tahu bahwa pengibaran bendera merah putih pertama kali di Rengasdengklok

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Ribuan masyarakat Karawang antusias mengikuti kegiatan kirab dan pengibaran bendera merah putih kebulatan tekad Kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok pada Selasa (16/8/2022) kemarin. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Ribuan masyarakat Karawang antusias mengikuti kegiatan kirab dan pengibaran bendera merah putih kebulatan tekad Kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok pada Selasa (16/8/2022) kemarin.

Kegiatan itu salah satunya berisi napak tilas tentang peristiwa di Rengasdengklok Karawang pada 16 Agustus atau satu hari sebelum kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022.

Atas kegiatan itu, Deputi 1 Kantor Staf Kepresidenan Sudiarto, menilai acara ini sangat bagus dan seharusnya menjadi agenda setiap tahun dari pemerintah daerah.

"Saya melihat acara ini sangat bagus, bahwa acara seperti ini seharusnya setiap tahun sering diadakan. Bahkan menjadi agendanya kabupaten karena ini tonggak sejarah kemerdekaan RI," katanya.

Menurutnya, diadakannya napak tilas ini agar genarasi-generasi saat ini maupun masa mendatang tahu bahwa pengibaran bendera merah putih pertama kali di Rengasdengklok pada 16 Agutus 1945 dan diiringi solawat.

"Itu harus diedukasi dan disampaikan ke masyarakat bahwasanya sejarahnya seperti ini," katanya.

Baca juga: Terlambat Hadir, Puluhan ASN Batal Ikut Upacara HUT Kemerdekaan RI di Plaza Selatan Monas

Baca juga: HUT Kemerdekaan RI, Pejuang Siliwangi-PWI Karawang Gelar Kirab Merah Putih di Tugu Kebulatan Tekad

Terkait adanya penelusuran sejarah, kata dia, sangat baik agar masyarakat Indonesia terutama generasi sekarang maupun akan mendatang mengetahuinya.

"Ada penelusuran sejarah, nah ini harus diketahui masyarakat Indonesia terutama generasi sekarang dan akan mendatang," jelas dia.

Dia menambahkan, akan menyampaikan kegiatan positif ini kepada Presiden. Pihaknya juga menunggu surat dari Pemerintah Kabupaten Karawang terkait permintaan perbaikan infrastruktur di kawasan Rengasdengklok. Khususnya lokasi yang menjadi titik sejarah kemerdekaan.

BERITA VIDEO : HUT RI KE-77, ISTANA AKAN DIKEPUNG PESAWAT TEMPUR

"Kebetulan saya membidangi infrastruktur dan investasi, tentu kami menunggu surat dari pemda terkait permintaan perbaikan atau pembangunan infrastruktur di tempat bersejarah di Rengasdengklok ini," katanya.

Warga menangis terharu saat mengikuti acara napak tilas peristiwa 16 Agustus di Rengasdengklok, Karawang, pada Selasa (16/8/2022) sore.

Awalnya, ribuan anggota komunitas sepeda onthel, motor dan mobil klasik serta masyarakat terlebih dahuli melakukan Pawai Kirab Merah Putih dimulai dari Markas Kodim 0604 Karawang menuju Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Di lokasi, sejumlah acara dilakukan mulai dari pembacaan puisi karya Chairil Anwar Karawang-Bekasi dan Pancaran Sinar 45 dari Karawang karya Dede Mulyana.

Lalu, pembacaan sejarah 16 Agustus 1945 oleh Ketua Pejuang Siliwangi Kabupaten Karawang, yang juga sebagai Sekda Karawang Acep Jamhuri.

Setelah itu dilakukan napak tilas atau replikasi peristiwa tanggal 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, Karawang.

Dimana dilakukannya pengibaran bendera merah putih dengan diiringi pembacaan solawat dan diakhiri menyanyikan Indonesia Raya. Tak ayal, sejumlah warga yang hadir menangis haru mengikuti acara napak tilas tersebut.

Terakhir, semua warga yang hadir teriak merdeka beberapa kali dan dilanjut dengan memutari lapangan sambil membawa bendera merah putih. Suasana haru kembali terpancar kepada para warga yang hadir begitu pula tamu undangan.

Ketua Pejuang Siliwangi sekaligus Sekda Karawang Acep Jamhuri mengatakan kegiatan ini memperingati kebulatan tekad proklamasi kemerdekaan yang terjadi di Rengasdengklok pada16 Agustus 1945 atau 77 tahun silam.

"Kita membuat bagaimana napak tilas atau mereplikasi kejadian 16 Agustus, 77 tahun lalu. Jadi alhamdulillah semua komunitas masyarakat termasuk masyarakat rengasdengklok dan tokoh-tokohnya hadir," katanya.

Acep menjelaskan, kegiatan napak tilas ini diselenggarakan oleh Pejuang Siliwangi Indonesia dan PWI Karawang.

Tujuannya dilakukan napak tilas ini, kata Acep, untuk mengingatkan kembali sejarah yang tidak tercatat tentang peristiwa di Rengasdengklok. Dimana Soekarno disebut diculik ke Rengasdengklok oleh kelompok muda untuk dapat memproklamasikan kemerdekaan.

"Di sini ada sejarah yang perlu diketahui, bahwa Soekarno tidak ujug-ujug dibawa ke Rengasdengklok, apalagi tokoh yang disegani ini masa dengan mudahnya dibawa. Tapi ternyata sosok orang Karawang, ialah Raden Otje Poeradiredja atau Ama Pura, guru dan pendiri Pejuang Siliwangi," ungkapnya.

Untuk itu, kata Acep, kegiatan ini akan direncanakan dilakukan setiap tahunnya pada 16 Agustus.

Pihaknya juga berencana melakukan pendalaman sejarah, sekaligus pembuatan film terkait peristiwa 16 Agustus di Rengasdengklok Karawang.

"Tentu ini agar semua masyarakat Karawang bahkan Indonesia tahu bahwa ada peran penting dari warga Karawang, khususnya Rengasdengklok dalam Kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved