Kenaikan harga BBM
Imbas Harga BBM Naik, PO Bus Pandawa di Karawang Kemungkinan Naikan Harga Tiket Bus Hingga 25 Persen
Menurutnya, keputusan menaikan tarif tiket bus sulit dilakukan karena tidak memungkiri ada kekhawatiran jumlah penumpang akan menurun.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG----- Perusahaan Otobus (PO) Pandawa di Karawang, Jawa Barat bakal menyesuaikan kenaikan tarif usai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Wakil Operasional Wilayah Barat PO Pandawa 87 Suroso mengatakan, pihaknya adanya kenaikan harga BBM membuatnya tak bisa berbuat banyak.
"Ya itu sudah kebijakan dan keputusan pemerintah," kata Suroso, pada Senin (5/9/2022).
Dia menuturkan, adanya kenaikan tarif itu tentunya PO akan menyesuaikan tarif sewa bus wisata dan tarif bus AKAP (antar kota antar provinsi).
Hanya saja, kata Suroso, besaran penyesuaian tarifnya masih akan dihitung.
"Penyesuaiannya berapa masih dihitung, nanti juga pemberlakuan tarif baru akan diinformasikan kemudian," terang dia.
Baca juga: Organda Bakal Temui Pemkot Bekasi Bahas Bantuan untuk Para Sopir Angkutan Umum Pasca Kenaikan BBM
Baca juga: Imbas Kenaikan BBM, Organda Kota Bekasi Tetapkan Tarif Sementara Angkutan Umum Naik Rp 500-1000
Saat ini besaran tarif Rp 210 ribu untuk tiket bus jurusan Yogyakarta, Rp 500 ribu untuk jurusan Banyuwangi, dan Rp 430 ribu untuk tiket menuju Surabaya.
"Kemungkinan 10-25 persen kenaikannya, tapi nanti belum diputuskan," ucapnya.
Menurutnya, keputusan menaikan tarif tiket bus sulit dilakukan karena tidak memungkiri ada kekhawatiran jumlah penumpang akan menurun.
BERITA VIDEO : PEMERINTAH UMUMKAN KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI
Akan tetapi harus dilakukan, karena kenaikan BBM itu secara otomatis menambah biaya operasional perjalanan.
"Kalau tidak bisa menyesuaikan ya otomatis kita akan minus," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu.
Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru mulai sore nanti yakni sebagai berikut:
-Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
-Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
-Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Mahasiswa demo
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Istana Merdeka, Senin (5/9/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengungkapkan, sebanyak kurang lebih 2.000 orang, akan ikut aksi unjuk rasa terkait menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Pagi ini sudah terkonfirmasi sekitar 2.000 orang," ujar Syukri saat dihubungi, Senin (5/9/2022).
Syukri menyebutkan, terdapat empat tuntutan yang akan di layangkan dalam aksi unuk rasa siang ini pukul 13.00 WIB.
Pantauan wartawan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, PB PMII mulai berdatangan ke lokasi aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Terkiat PB PMII mengibarkan Bendera berwarna kuning, serta memakai jaket berwarna biru.
Ada sejumlah mahasiswa, tidak mengenakan baju, tertulis di tubuh delapan mahasiswa tersebut "Tolak BBM".
Saat ini, aksi unjuk rasa bersamaan dengan elemen dari HMI MPO terkait kenaikan BBM.
Diketahui PB PMII memiliki empat tuntutan yang akan di layangkan dalam aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir Jakarta Pusat.
Pertama, kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bersikap, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
(Sumber: Laporan TribunBekasi.com, Muhammad Azzam/Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/M32)