Berita wisata
Kuliner Bekasi: Soto Mi Bogor Pak Udin di Bekasi, Tak Perlu Jauh-jauh ke Bogor untuk Santap Soto Mi
Soto mi Bogor sudah menjadi santapan nasional Indonesia, meski dimakannya di Bekasi.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: AC Pinkan Ulaan
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN -- Namanya memang Soto Mi Bogor, tapi tidak berarti makannya harus di Bogor kan? Di Bekasi juga bisa makan Soto Mi Bogor.
Di Bekasi Soto Mi Bogor Pak Udin sudah kondang berkat racikannya yang terkenal nikmat.
Dengan kuah merah plus risol renyah yang memberikan sensasi autentik menyatap penganan ini.
Wartakotalive.com menyambangi salah satu cabang Soto Mi Bogor Pak Udin yang berlokasi di Jalan Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan pada Senin (5/9).

Berawal dari pikulan
Budin (26), anak dari Pak Udin pendiri Soto Mi Bogor Pak Udin, menceritakan bahwa usaha yang dirintis mendiang ayahnya ini berdiri sejak tahun 1985.
"Berdirinya dari puluhan tahun lalu. Dahulu ayah saya Pak Sugandi, atau yang biasa dikenal Pak Udin, berjualan soto minya masih dipikul. Tetapi sebelum berjualan soto, ayah saya sempat menjadi tukang becak, terus menjadi tukang roti yang mengirim ke warung-warung," kata Budin memulai ceritanya.
"Lalu, ada teman ayah saya di Jakarta berjualan soto mi juga dan ayah saya bantu-bantu di sana. Justru, sebenarnya awalnya ayah saya bisa berjualan soto dari temannya itu. Tetapi kalau teman ayah saya usahanya tidak ada yang melanjutkan, tidak ada yang buka lagi sampai sekarang," imbuhnya.
Menurut Budin, saat itu sang ayah berjualan soto mi berkeliling di sekitar Jalan Jendral Sudirman hingga Kalimalang, dengan cara memikul perangkat jualannya.
Kedai depan bengkel
Pada tahun 1990, saat sedang berkeliling untuk berjualan, sang ayah bertemu dengan pemilik bengkel keturunan Tionghoa di kawasan Jalan Ir H. Juanda.
"Lalu ayah saya bertemu dengan engko-engko yang di depan BRI. Terus kan akrab sama ayah saya, seiring berjalannya waktu mungkin engko tersebut kasihan sama ayah jualannya dipikul terus. Akhirnya ditawari buat jualan di depan bengkelnya dikarenakan ramai juga banyak karyawan BRI. Terus pas jualan kan ramai sampai daging itu dalam sehari bisa habis 25 sampai 30 Kilogram," ujar Budin.
Berawal dari kedai non-permanen di depan bengkel, sekarang Soto Mi Bogor Pak Udin memiliki 10 cabang kedai dan tiga waralaba yang tersebar di seantero Bekasi.
"Jadi, saya kan 8 bersaudara. Ayah saya meninggal pada tahun 2000-an, terus lima anak laki-laki ayah saya ini termasuk saya yang melanjutkan usahanya. Saya mengelola yang di sini dan di Kemang Pratama, selebihnya saudara saya," ucap Budin.