Berita Nasional
Bantu Masyarakat Papua, Yonif Para Raider 305 Tengkorak Asal Karawang Borong Dagangan Hasil Kebun
Kegiatan borong hasil bumi yang dilaksanakan pertama kalinya ini, saat usia keberadaan Ksatria Tengkorak di Intan Jaya baru 1 minggu
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Yonif Para Raider 305/ Tengkorak yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat memborong hasil bumi masyarakat Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Dansatgas Yonif Para Raider 305/ Tengkorak Mayor Infantri Ardiansyah, mengatakan bersama-sama aparat TNI dan Polri memborong hasil bumi masyarakat, khususnya datang dari Titigi dan Mamba Bawah.
Kegiatan borong hasil bumi ini dilakukan dalam rangka merealisasikan pesan Papua Penuh Damai (PAPEDA) di Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Jadi program membeli hasil bumi masyarakat, khususnya masyarakat yang kampungnya jauh dari perkotaan merupakan salah satu program unggulan Ksatria Tengkorak selama bertugas di Intan Jaya," katanya, pada Rabu (14/9/2022).
Dia menerangkan, program ini sudah disampaikan dan dikomunikasikan dengan Aparat Keamanan (Apkam) lain yang berada di Intan Jaya.
Seluruh Apkam mengapresiasi program ini dan sangat mendukung pelaksanaannya karena akan sangat membantu masyarakat.
Baca juga: Dandim Karawang Marah TNI Disebut Gerombolan, Desak Effendi Simbolan Minta Maaf
Baca juga: Panglima TNI Ungkap Kondisi Terkini Anggota TNI Cantik Setelah Berjuang Melawan Tumor Otak
Berdasarkan informasi yang diperoleh sebelumnya dari Satuan yang sudah mendahului bertugas di Intan Jaya, pada Selasa dan Jumat merupakan Hari Pasar.
Sehingga pada hari tersebut, masyarakat dari kampung-kampung, sejak dini hari sudah berjalan membawa hasil kebun mereka untuk dijual di pasar.
"Sebagian besar dari mereka menempuh jarak yang cukup jauh, dengan Noken di kepala, berangkat pagi-pagi dari kampungnya, berharap mendapatkan uang Rp 100-300 ribu dari hasil jualan mereka. Itupun jika seluruh bawaan mereka terjual semua," ungkap dia.
BERITA VIDEO : MEET THE NATION : MENJELAJAH PAPUA, MELAWAN STIGMA
Selama ini, lanjut Ardiansyah, sepengamatan Apkam, khususnya dari Satgas Damai Cartenz (Brimob), tidak semua hasil kebun masyarakat tersebut terjual di pasar, sehingga mereka akan membawa kembali pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Kasihan mereka yang hasil kebunnya tidak habis terjual, padahal mereka sudah jauh berjalan dari kampung-kampung mereka," kata Ipda Hendri ketika bercerita kepada Dansatgas YPR 305 Tengkorak.
Dia mengatakan, keberadaan selaku alat negara harus memberikan dampak positif untuk siapa saja, khususnya untuk masyarakat. Jangan sampai hadir di tengah-tengah mereka, justru menambah kesusahan bagi masyarakat.
Kegiatan borong hasil bumi yang dilaksanakan pertama kalinya ini, saat usia keberadaan Ksatria Tengkorak di Intan Jaya baru 1 Minggu, membuat "Mama-Mama-" senang.
"Alhamdulillah, mereka semua gembira. Semoga dengan niat dan kegiatan yang baik ini, akan membuat masyarakat semakin senang kepada Apkam, sebagai ujung tombak NKRI di Intan Jaya," kata Ardy.