Tragedi Kanjuruhan

Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1 Orang, Awalnya Luka Biasa, Tapi Makin Memburuk di ICU

Total korban meninggal dunia dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan saat ini menjadi 132 orang.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Jumlah korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan bertambah satu orang. KETERANGAN FOTO : Aksi doa bersama di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022) untuk tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, hingga menewaskan ratusan suporter. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Jumlah korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan bertambah.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, hingga Selasa (11/10/2022) pukul 17.00 WIB, ada penambahan satu orang yang meninggal dunia imbas tragedi Kanjuruhan.

"Korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan bertambah satu orang atas nama Helen Prisella, 21 tahun," ujarnya, saat dikonfirmasi pada Selasa.

Ia menuturkan, awalnya Helen dirawat di RSU Saiful Anwar Malang, Jawa Timur.

BERITA VIDEO : TGIPF: JEMPUT PEMAIN PAKAI BARRACUDA LANGGAR ATURAN FIFA

Pada saat awal dirawat di rumah sakit pada 2 Oktober, dia masuk dalam kategori luka sedang.

Namun, kondisinya justru memburuk hingga pada akhirnya harus dipindah ke ruang ICU.

"Pasien dinyatakan meninggal dunia pada hari Selasa pukul 14.25 WIB," terang dia.

Baca juga: Hari ini 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Kembali Diperiksa Polisi di Polda Jatim

Baca juga: Sujud Massal Bentuk Maaf Kapolresta dan Seluruh Anggota Polresta Malang Kota Soal Tragedi Kanjuruhan

"Dari penjelasan dokter, pasien di ICU terdiagnosa dengan multiple trauma ekstra kranial (banyak trauma di luar kepala), peritoneal bleeding (Perdarahan dalam Perut), dan Sepsis (Infeksi Luas) serta sudah sempat dilakukan CRRT (Cuci Darah Insidental)," sambung Kholis.

Total korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan saat ini menjadi 132 orang.

Sebelumnya, Polri mencatat ada 131 orang yang meninggal dunia.

Untuk jumlah korban luka, kata Kholis, ada sebanyak 607 orang.

Dengan rincian 532 korban mengalami luka ringan, 49 luka sedang, dan 26 luka berat.

"Total korban dalam tragedi itu ada sebanyak 738 orang," kata dia.

Langgar kode etik, 20 anggota polisi disidang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan sebanyak 20 personel kepolisian diduga telah melanggar kode etik soal Tragedi Kanjuruhan.

Terkait hal tersebut, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa mereka bakal disidang etik.

Adapun sidang etik itu rencananya akan digelar di Polda Jawa Timur (Jatim).

BERITA VIDEO : BEREDAR SURAT POLRES MALANG YANG SUDAH PREDIKSI KERUSUHAN

"20 orang yang dinyatakan terduga pelanggar etik ini nanti akan terus diproses dan tentunya pelaksanaan sidang nanti akan dilaksanakan di Polda Jatim," ujar Dedi, dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, 31 personel Polri yang telah diperiksa terus didalami keterangannya oleh tim internal.

"Proses masih berlangsung, belum selesai. Hasil konfirmasi saya ke tim, sedang dilakukan pendalaman pemeriksaan 31 personel yang sudah diperiksa," katanya.

"Apabila ada update-nya tentu saya akan sampaikan kepada rekan-rekan," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, 20 personel Kepolisian diduga melakukan pelanggaran etik terkait insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Puluhan personel itu terdiri dari enam personel Polres Malang dan 14 personel Satbrimobda Jawa Timur.

Enam personel tersebut berinisial FH, WS, BS, BSA, SA, dan WA.

Adapun 14 personel Satbrimobda itu antara lain AW, DY, HD, US, BP, AT, CA, SP, MI, MC, YF, TF, MW, dan WAL.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan keputusan tegas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait puluhan personel Kepolisian itu merupakan komitmen sejak awal untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

"Sejak awal, Bapak Kapolri langsung menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk bergerak cepat dan mengusut tuntas peristiwa tersebut," ujar Dedi, dalam keterangannya pada Sabtu (8/10/2022).

Hingga saat ini, Dedi mengatakan bahwa tim dari Bareskrim, Polda Jawa Timur, Itsus Polri, dan Propam masih terus bekerja dengan mengedepankan penyidikan secara Scientific Crime Investigation (SCI).

"Tim tentunya masih terus bekerja. Kami berharap masyarakat sabar dan mempercayakan sepenuhnya pengusutan perkara ini kepada kami," kata dia.

"Sejak awal, kami sudah berkomitmen untuk mengusut tuntas hal ini," lanjutnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31) 


 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved