Berita Bekasi

Warga Nantikan Teknologi untuk Mengurangi Volume Sampah di TPA Burangkeng

Keberadaan teknologi yang memanfaatkan sampah plastik juga akan membantu para pemulung untuk meningkatkan perekonomiannya.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Rahmat Atong bersama Kelapa Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Khaerul Hamid saat meninjau TPA Burangkeng. 

TRIBUNBEKASI.COM — Warga yang tinggal di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kecamatan Setu, menantikan langkah Pemkab Bekasi untuk menggunakan teknologi guna mengurangi volume sampah.

Seorang warga bernama Charsa Ramdani menjelaskan upaya tersebut dinilainya bisa menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas atau overload di TPA Burangkeng.

"Saya sangat menunggu kalau memang Pemkab Bekasi mau pakai teknologi, sangat bagus untuk bisa mengurangi beban sampah sehingga enggak longsor-longsor lagi," kata Charsa saat dikonfirmasi, Rabu (12/10/2022).

Ia menjelaskan pemulung yang tinggal di dekat lokasi TPA mayoritas merupakan masyarakat sekitar. Mereka sejak dulu, dinilainya, sangat membantu pemerintah daerah untuk mengurangi beban volume sampah.

Pemilahan sampah yang bernilai ekonomis seperti bekas botol plastik, barang-barang rongsok dan lainnya, telah dilakukan oleh para pemulung sedari dulu.

"Para pemulung 80 persen orang sini. Mereka sebagian besar mengurangi sampah. Kalau ada 100 pemulung, 1 pemulung bisa 100 Kilo sampah per hari, berarti total bisa 10 ton mereka bisa ngurangin sampah," ungkapnya.

Keberadaan teknologi yang memanfaatkan sampah plastik juga akan membantu para pemulung untuk meningkatkan perekonomiannya.

"Bisa juga kan pekerjanya dari warga sini, bisa ngurangin pengangguran juga. Kemudian pemulung jual barangnya ke mereka, jadi sangat bagus," ucap Charsa.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi Picu Tanah Longsor dan Jalan Amblas di Tegalwaru

Baca juga: Komunitas Senam di Kabupaten Bekasi Ikut Kampanye Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Lambung

Baca juga: Masih Stagnan, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Hari Rabu Ini Tetap Rp 941.000 Per Gram

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Rahmat Atong mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama merangkul pihak swasta PT Indocement yang merupakan produsen semen.

Kerja sama tersebut berkaitan dengan pemanfaatan olahan sampah plastik menjadi energi bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF).

"Kami akan bekerjasama dengan PT Indocement. Dari sampah yang telah diolah, selanjutnya akan dijadikan sumber energy bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF)," ujar Rahmat.

Selain itu, sejumlah rencana juga akan dilakukan untuk menata TPA Burangkeng, termasuk memperluas lahan sebanyak kurang lebih 2,1 hektar.

"Untuk Tahun Anggaran 2023, kami akan lakukan rehabilitasi, penataan sampah dan perluasan lokasi dan peningkatan kapasitas TPA, yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perkimtan," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved