Berita Nasional
Kemenparekraf Angkat Aspek Keberlanjutan Ekonomi, Budaya dan Lingkungan Lewat Program ADWI
Vinsensius Jemadu mengatakan, pentingnya menjaga seni budaya yang sudah diturunkan leluhur dan tokoh sebelumnya.
TRIBUNBEKASI.COM — Desa Wisata Umauta, Kecamatan Bola, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyambangi desa wisata tersebut, belum lama ini.
Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang berhalangan hadir, diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.
Desa Umauta masuk daftar 50 desa wisata terbaik ADWI 2022 setelah melalui uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori.
Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, Astra, melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA).
BERITA VIDEO: TINJAUAN KE PULAU PAHAWANG, KAPAL MENTERI PARIWISATA RI TERSESAT DI LAUT LAMPUNG
Kehadiran Vinsensius dan rombongan Kemenparekraf disambut hangat masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat.
Dalam kesempatan itu, rombongan diberikan pengalungan kain tenun ikat dan ritual adat pemakaian Lado sebagai tamu. Bupati Sikka F. Roberto Diogo beserta jajarannya juga menyambut.
Rombongan menuju tempat presentasi di Rumah Seni Budaya Doka Tawa Tana sambal diiringi Tarian Soka Papak.
Baca juga: Peringati Breast Cancer Awareness, Bali Pink Ribbon Foundation dan Vaseline Gelar Virtual Race
Baca juga: Posyandu Tanjung XVIII Andalkan 20 Program Unggulan dalam Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
Sebelumnya, kegiatan tersebut diawali oleh ritual Bako Wua Ta’a, yakni suguhan sirih dan tembakau simbol penerimaan leluhur.
Lalu, rombongan mendengarkan presentasi dari penjabat sementara Kepala Desa Umauta dan paparan pengelola desa wisata tersebut, yakni Cletus Beru.
Vinsensius Jemadu mengatakan, pentingnya menjaga seni budaya yang sudah diturunkan leluhur dan tokoh sebelumnya.
Sebab, seni budaya akan menjadi asset bernilai luar biasa bagi sektor pariwisata di masa mendatang, karena wisatawan mencari keaslian seni budaya dan pengalaman yang unik.
“Aspek keberlanjutan adalah suatu hal yang harus dijaga, bahkan tema G21 juga mengangkat keberlanjutan, baik ekonomi, budaya maupun lingkungan,” kata Vinsensius Jemadu dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Pastikan Obat Sirup Tak Dijual, Sejumlah Apotek di Kota Bekasi Kena Sidak Aparat Gabungan
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Ihara Manufacturing Indonesia Membutuhkan Operator QC Lulusan SLTA
Vinsesius Jemadu menambahkan, kesulitan jaringan telekomunikasi tidak hanya terjadi di Desa Umauta, tapi juga beberapa desa lain yang sudah divisitasi sebelumnya.
"Kita memberi tahu kepada dinas setempat untuk memberitahu titik koordinat setempat untuk diinfokan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan operator untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.
Potensi wisata desa tersebut, daya tarik utamanya yaitu Sanggar Seni Budaya Doka Tawa Tana.
Sanggar tersebut menaungi para perajin mengikat motif pada benang.
Aktivitas mereka membuat kain sarung untuk keperluan sehari-hari dan dijual.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Bank Indonesia Rekrut Berbagai Posisi Bidang TI di Level Manajer
Baca juga: Dikenal sebagai Model dan DJ Seksi, Tania Ayu Justru Merasa Lebih Dihargai Jadi Bintang Film
Untuk menuju desa itu, pelancong dapat menempuh perjalanan udara ke Maumere. Kemudian dilanjutkan jalur darat ke desa itu kurang lebih sekitar satu jam dari bandara.
Desa Wisata Umauta memiliki topografi yang berupa perbukitan, sehingga alam bebas dan terbuka merupakan daya tarik yang dimiliki desa ini.
Dengan melintasi bukit dan lembah dapat melihat berbagai berbagai jenis tumbuhan pewarna alam, yang digunakan untuk pewarna pada kain tenun.
Desa Wisata Umauta juga memiliki hasil bumi beragam, seperti Cengkeh, Kemiri, Kakao, Pisang, Kelapa, Fanili, dan Pala.