Wawancara Eksklusif
Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi Akhmad Marjuki: Pengusaha "Modal Dengkul" yang Terjun ke Politik
Dan memang saya ini selalu senang untuk mencoba. Jadi ada beberapa usaha yang saya tekuni, mulai dari usaha pemotongan ayam
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Sabtu (15/10) lalu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi Akhmad Marjuki melantik pengurus DPD Golkar Kabupaten Bekasi masa bakti 2020-2025 di kawasan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Seusai acara pelantikan, Marjuki langsung menggelar Rapat Kerja Daerah atau Rakerda.
Pada kesempatan tersebut, Marjuki mengharapkan kepengurusan DPD Golkar Kabupaten Bekasi kelak membuat partai berlambang pohon beringin ini kembali berjaya pada Pemilu 2024 mendatang.
Di sela-sela acara, jurnalis TribunBekasi.com-Warta Kota Network, Rangga Baskoro, berkesempatan untuk mewawancarai Marjuki.
BERITA VIDEO : KENANG MERANTAU KE IBUKOTA CUMA MODAL BAJU
TribunBekasi.com-Warta Kota Network mengupas latar belakang mantan pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi tersebut hingga target Marjuki untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Berikut hasil wawancaranya:
Nama Anda semakin dikenal ketika menjabat sebagai Plt Bupati Bekasi. Namun, sejatinya banyak yang penasaran siapa sebetulnya seorang Akhmad Marjuki. Bisa diceritakan perjalanan karier Anda?
Baik, izinkan saya ingin memperkenalkan diri. Memang jauh sebelum saya menjabat sebagai Plt Bupati Bekasi, basic-nya saya pengusaha tapi bukan pengusaha besar. Mungkin lebih pasnya sebagai pedagang kecil. Dan memang saya ini selalu senang untuk mencoba. Jadi ada beberapa usaha yang saya tekuni, mulai dari usaha pemotongan ayam yang ada di Pulogadung (Jakarta Timur). Pemotongan ayam ini saya mulai dulu awal-awal hanya dua atau tiga ekor per hari. Alhamdulillah sekarang sehari sudah bisa 18.000 ekor. Kemudian karena rasa keingintahuan yang kuat untuk mencoba usaha-usaha lain, sehingga saya kembangkan, dari hanya memotong ayam akhirnya saya mencoba lagi untuk berternak ayam. Sekarang peternakannya ada di daerah Subang (Jawa Barat).
Nah orang-orang kan mengenal saya sebagai pengusaha limbah ya. Tetapi sebenarnya jauh sebelum saya menekuni usaha tersebut, saya usaha ayam dulu. Kemudian setelah ada modal, baru saya bergeser ke limbah. Tidak puas hanya dengan limbah, saya akhirnya mengembangkan sayap lagi, membuat perusahaan yang memproduksi bodi mobil yang kecil-kecil, seperti sepatbor, pintu, dan bagian penguatnya. Lalu, saya juga menggeluti bisnis media cetak beserta televisi lokal. Itu semua dalam rangka ya karena saya ingin mencoba saja, ingin tahu.

Kenapa Anda kemudian tertarik untuk terjun ke dunia politik?
Begini, sebelum saya terjun ke dunia politik, saya terjun di dunia sosial dulu. Saya ikut di beberapa organisasi keormasan, pernah menjabat mulai dari Bendahara PCNU Kabupaten Karawang, Ketua PCNU Kabupaten Karawang, dan naik menjadi Bendahara PWNU Jawa Barat. Kenapa tertarik ke dunia politik? Kalau sekarang ini karena saya merasa, saya datang dari kampung. Dari Madura itu, saya tidak membawa apa-apa saat datang merantau ke sini. Saya datang hanya membawa baju, modal saya nol besar, bisa dibilang "modal dengkul". Kemudian dapat Istri di sini sehingga Alhamdulillah membuka pintu rezeki saya. Karena saya merasa dapat rezeki di sini, saya kemudian ingin berterima kasih kepada masyarakat di Kabupaten Bekasi. Enggak mungkin dong saya membangunnya di daerah lain. Saya merasa bertanggung jawab untuk berbagi, tidak harus dengan uang, tapi bisa dengan berbagi ilmu dan kontribusi lainnya. Apapun yang sekiranya bisa saya kontribusikan, ya sepanjang masih ada kesempatan, itu yang saya ingin lakukan kepada masyarakat di Kabupaten Bekasi.
Sebagai pengusaha juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, bagaimana Anda mengatur waktu untuk berkumpul dengan keluarga?
Kalau soal itu, karena saya memang sudah terbiasa berorganisasi walaupun bukan politik, saya sudah terbiasa membagi waktu. Yang terpenting kalau ada waktu, sekecil apa pun itu, ya dimaksimalkan untuk keluarga. Sehingga keluarga itu tidak merasa kita terlalu fokus bekerja. Minimal kalau tidak bisa bertemu, ya "say hello" melalui WA (WhatsApp). Kalau tidak bisa makan bersama, ya minimal saling mengingatkan.
Bicara persiapan DPD Golkar Kabupaten Bekasi menjelang Pemilu 2024, apa saja yang sudah dan akan dilakukan?
Acara, Sabtu (15/10) ini, di samping pelantikan, sekaligus Rakerda. Itulah nanti yang menentukan arah dan kebijakan partai seperti apa. Jadi yang pasti setelah pengurus dilantik, saya berharap kepada teman-teman minimal bersilaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi. Lakukan apa yang bisa dilakukan sepanjang itu dapat membawa manfaat terhadap masyarakat. Terkait Pilkada, kami di DPP Golkar itu diminta untuk tidak terlalu jauh dulu. Kami hanya fokus kepada dua agenda besar yaitu memenangkan Pileg dan Pilpres. Kalau sudah bekerja keras, hasilnya pasti ada, istilahnya reward dari partai. Tapi yang pasti, saya ikut Pileg di Provinsi Jawa Barat.