Bencana Alam

Banyak Pengungsi di Kampung Sarampad Cianjur Bangun Tenda di Bekas Reruntuhan dan Area Persawahan

Kepala Desa Sarampad, Dudu Abdurajab, mengatakan, sekitar 50 persen rumah di Desa Samarad mengalami rusak berat.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Kepala Desa Sarampad, Dudu Abdurajab, mengatakan, sekitar 50 persen rumah di Desa Samarad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengalami rusak berat. 

"Kami masih membutuhkan makanan, pakaian dan uang," ucap Nyang.

Dia berharap Presiden Jokowi menepati janjinya untuk memberi sumbangan perbaikan rumah warga.

"Waktu kunjungan di Kecamatan Cugenang, Presiden Jokowi janjikan bantuan Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak sedang dan Rp 10 juta rusak ringan. Kami berharap janji ini ditepati nanti," harap Nyang.

Bantuan ke posko pengungsian bencana terhambat

Jalur Gatot Mangkupraja yang menghubungkan Desa Nagrag di Kecamatan Cianjur dengan Desa Benjot di Kecamatan Cugenang terpantau macet parah pada Sabtu (26/11/2022).

Kemacetan di jalur evakuasi korban gempa bumi Cianjur ini terjadi sejak pagi hingga malam hari.

Pantauan TribunnewsDepok.com, kemacetan terjadi mulai dari pertigaan Desa Benjot hingga pertigaan Nagrak di Jalan Raya Sukabumi, Cianjur.

Jalur jalan yang sempit ini dijejali berbagai kendaraan jenis kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil ambulans hingga mobil distribusi logistik dari pemerintah dan relawan.

Jalur Gatot Mangkupraja yang menghubungkan Desa Nagrag di Kecamatan Cianjur dengan Desa Benjot di Kecamatan Cugenang terpantau macet parah pada Sabtu (26/11/2022).
Jalur Gatot Mangkupraja yang menghubungkan Desa Nagrag di Kecamatan Cianjur dengan Desa Benjot di Kecamatan Cugenang terpantau macet parah pada Sabtu (26/11/2022). (Wartakotalive.com)

Wartawan TribunnewsDepok.com sempat melintasi jalur ini pada Sabtu pagi dan sore.

Butuh waktu dua jam untuk bisa menembus kemacetan di jalur sepanjang 4,5 kilometer ini.

Selain karena jalan yang sempit, pengendara motor yang tidak tertib juga menjadi biang kerok kemacetan.

Para pengendara motor yang tak sabaran dengan kondisi macet nekat mengambil jalur kendaraan arah berlawanan sehingga membuat lalu lintas terkunci.

Kemacetan yang mengular ini membuat seorang relawan yang mengatur lalu lintas marah.

"Kalian ini bikin macet saja, bukannya membantu pengungsi malah menghambat distribusi logistik ke atas (arah Benjot-Red)," kata Adi, seorang relawan gempa di Benjot kepada para pengendara motor, Sabtu (26/11/2022).

Dia mengaku stres karena ulah para pengendara motor dari arah Benjot yang sering mengambil jalur jalan kendaraan yang datang dari arah Nagrag.

"Gara-gara pengendara tidak tertib, proses distribusi logistik dari relawan jadi terhambat. Padahal masih banyak pengungsi yang butuh logistik di lokasi bencana gempa," tandas Adi. 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved