Bencana alam
Gempa Bumi Cianjur: Apih Masih Trauma karena Lihat Rumah Tetangga Terangkat dan Terjungkal
Apihbadi (62) warga Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih trauma akibat gempa bumi Cianjur
Penulis: Hironimus Rama | Editor: AC Pinkan Ulaan
Semua santriwati di pesantren tersebut, kata Apih, selamat dari bangunan yang ambruk itu.
"Alhamdulilah, mungkin karena karunia Allah semua santriwati selamat. Tidak ada yang cacat, hanya ada satu yang pingsan, kaget kali ya," katanya.

Rumah terjungkal
Belum hilang rasa keterkejutan melihat pesantren ambruk, Apih melihat pemandangan lebih dramatis lagi.
Dia menyaksikan rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat fondasinya, sehingga bangunan dua lantai itu pun miring ke belakang tanpa ada kerusakan berarti.
"Saya jadi tegang, saya shock. Apa ini benar atau mimpi? Saya lihat rumah kok terangkat ke atas," tuturnya.
Hingga saat ini Apih mengaku masih merasa shock dan trauma.
"Saya tidak bisa tidur dan tidak bisa makan. Baju juga belum diganti. Saya bahkan tidak berani masuk rumah, walaupun dekat posko pengungsian," ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini Apih mengungsi ke tenda pengungsian dan belum berani kembali ke rumah.
Semua barang-barang perabot rumahnya hancur.
"Saya masih trauma, tetapi alhamdulilah masih selamat," tambahnya.
Bantuan Pemerintah
Sejak mengungsi pada hari Senin itu, dia mengatakan semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.
"Di posko pengungsian kita bisa berkumpul bersama sambil menghibur diri, dan melakukan wasilah kenapa bisa sampai begini," ujarnya.
Dia berharap ada bantuan Pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak sedang.