Bencana alam
Gempa Bumi Cianjur: Walet Anjing Pelacak Temukan 10 Korban Gempa yang Tertimbun Tanah Longsor
Walet, anjing pelacak jenis Dutch Shepherd yang diturunkan untuk mencari korban gempa bumi Cianjur.
Penulis: Desy Selviany | Editor: AC Pinkan Ulaan
Anjing berusia 2,5 tahun itu dilibatkan dalam misi kemanusiaan bersama Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan dari Basarnas, TNI, dan relawan di RT03/01 Cijedil sejak Rabu (23/11/2022), atau H+2 kejadian gempa Mmagnitudo 5,6 di Cianjur.
Kantor Pencarian dan Pertolongan bersama pawang membagi wilayah tanah longsor menjadi dua titik, masing-masing seluas 100x50 meter persegi.
Latihan mencium bau mayat
Anjing berpostur tegap dengan bulu gelap itu mampu membedakan bau bangkai hewan dan jasad manusia, berkat latihan rutin mengendus aroma serupa jasad manusia yang sudah membusuk, yang dibuat dari bahan kimia yang hanya boleh digunakan di fasilitas pelatihan bersertifikat.
Pelatihan bagi anjing pelacak spesialis mencari mayat adalah mempertajam kemampuan mendeteksi jasad manusia yang sudah membusuk.
Sang pawang menggunakan ampul-ampul bahan kimia dengan bau seperti mayat membusuk itu.
Walet menemukan jenazah korban rata-rata 5 kali dalam sehari dalam waktu 10 hingga 15 menit.
"Walet bisa 5 kali sehari. Ini (mencari korban) sangat menguras tenaganya di medan yang penuh lumpur," kata IGA Gede Purnama Putra.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Walet-anjing-pelacak-gempa-Cianjur.jpg)