Keracunan di Bantargebang

Polisi Temukan Lagi Satu Lubang Baru di Wilayah Cianjur untuk Korban Pembunuhan Berantai Lainnya

Lubang korban pembunuhan berantai tersebut berada di salah satu rumah tersangka di Cianjur, mirip dengan yang ada di Bantargebang Kota Bekasi.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Warta Kota/Ramadhan L Q
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, mengungkapkan bahwa peristiwa keracunan satu keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi adalah kasus pembunuhan berencana dan pembunuhan berantai dengan jumlah korban 9 orang. Keterangan foto: Konferensi pers kasus pembunuhan berantai oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023) 

Bayu yang masih anak-anak tewas di Cianjur dan turut berada di dalam lubang.

Sementara Neng Ayu menjadi korban dan masih selamat.

Dari suami terdahulu, Maimunah ternyata memiliki dua anak bernama Ridwan Abdul Muiz (20) dan M Riswandi (16). Ridwan dan Riswandi tewas di Bekasi.

Sedangkan TKW yang dimaksud Hengki adalah Farida, korban tewas di Cianjur. Ia disimpan di lubang.

Lebih lanjut, Hengki mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus itu.

"Karena dari beberapa saksi yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana', penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan lainnya, orangnya ada di mana, apakah di LN (luar negeri) atau di Indonesia," ucap Hengki.

Jumlah korban tewas 9 orang

Kasus sekeluarga keracunan di Bekasi merupakan pembunuhan berantai.

Total, ada sembilan orang yang telah dibunuh oleh ketiga pelaku.

Pelaku adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Selain tiga korban tewas di Bekasi, ada empat orang tewas yang telah dikubur di Cianjur.

Tim Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sekeluarga korban keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Senin (16/1/2023).
Tim Puslabfor Bareskrim Polri mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sekeluarga korban keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Senin (16/1/2023). (TribunBekasi.com/Joko Supriyanto)

Hal itu diketahui setelah tim yang turut terdiri dari Tim Forensik dan Apsifor Labfor Polri melakukan pengembangan ke Cianjur.

"Di TKP Cianjur, ada empat kerangka," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Ia mengatakan, salah satu korban diketahui masih bocah bernama Bayu, usia dua tahun.

Bayu dikubur di samping rumah tersangka bernama Solihin alias Duloh.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved