Berita Daerah

Zulkifli Hasan Blusukan ke Pasar Krampung Surabaya, Gus Sakti: Tokoh yang Terus Memberi Kita Harapan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan di Pasar Krampung, Jalan Tambakrejo, Surabaya didampingi Adib Muhammad Syarif alias Gus Sakti.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) blusukan ke Pasar Krampung, Jalan Tambakrejo Surabaya, Senin (6/2/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan di Pasar Krampung, Jalan Tambakrejo, Surabaya, Senin (6/2/2023).

Saat itu, pria yang akrab disapa Zulhas ini didampingi Adib Muhammad Syarif alias Gus Sakti, sebagai Kader BM PAN Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Gus Sakti mengatakan Zulhas merupakan seseorang yang optimis dan menenangkan.

"Pak Zul adalah sosok tokoh sangat optimis. Ini pertama kali pengalaman saya mendampingi Bapak. Sungguh sebuah kehormatan yang tiada tara."

Baca juga: Zulkifli Hasan Saksikan Pemusnahan Batang Baja Senilai Rp32,23 Miliar

Baca juga: Tinjau ke Pasar Natar Lampung, Zulkifli Hasan: Harga Bapok Terpantau Stabil Jelang Tahun Baru 2023

Baca juga: Demi Indonesia Maju, Mendag Zulkifli Hasan Ajak Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Menjaga Kerukunan

"Ibaratnya, ketika Spiderman mengidolakan Ironman, saya mengidolakan tokoh yang berada di depan saya saat ini. Pak Zulhas" papar Gus Sakti yang saat ini juga menjadi Calon Ketua Umum BM PAN Jawa Timur.

Selain itu, Gus Sakti menjelaskan, harga stok dan bahan pokok masih stabil di Surabaya.

Gus Sakti menyampaikan jika ada yang tidak stabil, ia percaya Zulhas menjadi garda terdepan yang mencari jalan keluarnya.

"Pak Zulhas menegaskan, stok dan harga bahan pokok sudah stabil di Pasar Tambahrejo Surabaya. Satu yang tidak, yaitu minyak goreng. Namun, saya percaya, Pak Zulhas akan menjadi garda terdepan."

"Pasti akan dicarikan jalan keluarnya oleh beliau. Sepengamatan saya tadi, Pak Zul berhasil menenangkan dan menerangkan ke kami semua" ujar Gus Sakti.

Terakhir, Gus Sakti merasa sosok Zulkifli Hasan sebagai sosok yang tetap memberi harapan.

Gus Sakti berharap Pak Zulkifli terus menjadi sosok yang menginspirasi.

"Saya merasa Pak Zul merupakan tokoh yang terus memberi kita harapan. Tentu, apalah artinya hidup jika tidak ada harapan."

"Tidak ada yang dicari. Tidak ada yang ditunggu. Wah, tidak enak betul. Maka dari itu, sudah sangat tepat." ungkapnya.

"PAN beruntung memiliki ketua umum seperti beliau. Indonesia sangat beruntung memiliki tokoh seperti beliau. Saya berharap Pak Zul dapat terus menginspirasi kami. Terutama anak-anak muda Indonesia,” tambah Gus Sakti.

Berlakukan Pembelian MinyakKita dengan KTP

Zulkifli Hasan tinjau harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Tambahrejo, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Senin (6/2/2023).

Dalam tinjauan tersebut, Mendag menemukan minya goreng MinyaKita yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menurut Zulhas, HET MinyaKita seharusnya ada di angka Rp14 ribu.

"Betul, Minyak Kita sudah sedikit (naik). MinyaKita Rp15 ribu lagi. Padahal, HET Rp14 ribu untuk harga paling mahal," kata Mendag usai meninjau pasar.

"Ini yang harus segera kita selesaikan. Mudah-mudahan dua pekan ke depan teratasi," katanya.

Naiknya harga tersebut dipengaruhi stok Minyakita yang langka.

Diantara penyebabnya, karena permintaan konsumen yang meningkat.

"Kenapa langka? MinyaKita (harganya) paling murah. Kalau biasanya ibu-ibu beli minyak brand, sekarang belinya Minyakita karena harga murah dengan kualitas bagus," katanya.

Tak hanya di pasar tradisional, kebutuhan Minyakita juga meningkat di Supermarket.

"Ibu yang biasa beli di Supermarket, belinya juga Minyakita," katanya.

Ketersediaan semakin langka setelah MinyaKita juga dijual bebas secara daring (online).

"Banyak yang borong. Akibatnya, (stok) di pasar kurang," katanya.

Atas sejumlah permasalahan tersebut, pihaknya telah memetakan beberapa solusi.

Di antaranya, dengan membatasi pembelian dalam jumlah besar hingga melarang penjualan secara online.

"Jualan online nggak boleh lagi. Sebab, kalau online, (pembeli) borong. Bisa sampai 10 ribu liter. Kan repot kita," katanya.

Selain itu, mekanisme pembelian juga akan diperketat.

"Belinya harus ke pasar dan harus memakai KTP seperti dulu lagi. Sehingga tak ada yang borong lagi," katanya.

Dengan cara demikian, ia sekaligus ingin memberantas bandar nakal yang biasanya mempermainkan harga.

"Tadi ada ibu yang beli dari perantara. Berarti, ini ada yang borong, menguasai, harga dinaikkan, dan dijual dengan harga yang lebih mahal," tandasnya.

Ia menegaskan, MinyaKita hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

"Sehingga, KTP berlaku lagi, penjualan online dikurangi, kita masuk ke Pasar Rakyat," katanya.

Dengan menggunakan syarat KTP, tiap konsumen hanya diperbolehkan membeli Minyak Kita maksimal 10 kg.

"Sampai 10 kg nggak apa-apa. Yang warung biasanya kan 10 kg," katanya.

Pemerintah juga menerjunkan Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan harga dan pasokan Minyakita agar tepat sasaran.

"Kalau ditemukan di luar ketentuan, akan diambil," katanya.

Selain memberantas tengkulak nakal, pihaknya juga menjamin ketersediaan stok.

Pemerintah rencananya akan menaikkan stok hingga 50 persen.

"Jatahnya ditambah. Dulu, 300 ribu ton per bulan, dinaikkan menjadi 450 ribu ton per hari," katanya.

Mengutip Kompas.com, Kementerian Perdagangan meluncurkan MinyaKita pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi kenaikan harga minyak yang pada saat itu sempat menyentuh harga Rp 25.000 per liter.

MinyaKita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi kebijakan domestic price obligation (DMO) demi mendapatkan izin ekspor.

Sederhananya, perusahaan-perusahaan produsen minyak sawit yang beroperasi di Indonesia diharuskan produksi minyak murah kemasan MinyaKita agar bisa mendapatkan izin kuota ekspor CPO.

Semakin besar MinyaKita yang diproduksi dan dipasarkan di dalam negeri, semakin besar pula kuota ekspor yang bisa diberikan pemerintah.

(TribunBekasi.com/Surya.co.id/Bobby Constantine Koloway)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved