HUT Kota Bekasi

'Bandeng Rorod', Menu Olahan Ikan dari Rumahan Kini Jadi Makanan Khas Kota Bekasi

Bandeng Rorod atau dikenal dengan bandeng tanpa duri ini kini sudah dikenal oleh masyarakat Bekasi.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Owner Bandeng Rorod Kota Bekasi, Afif Ridwan bersama istri, saat menghadiri pameran UMKM di Jakarta. 

Hanya saja, perjalanan rumah makan yang didirikan Afif ini hanya bertahan 2 tahun.

"Karena saat itu bandeng rorod banyak peminat. Akhirnya saya kembali memutuskan untuk fokus ke bandeng rorod saja," katanya.

Pada tahun 2014, Afif berfikir keras untuk melanjutkan usaha bandeng rorodnya.

Hingga akhirnya ia menemukan adanya mesin yang dia dapat untuk pembuatan bandeng rorod.

Kini produksinya bisa mencapai 2000 ekor perhari dibandingkan produksi secara manual yang hanya bisa menghasilkan 20 ekor bandeng rorod.

"Nah dalam perjalanan selanjutnya saya melihat peluang kalo produk ini bisa menjadi oleh-oleh khas Bekasi," ujarnya.

Binaan UMKM 

Dalam perjalanannya, Afif pun akhirnya bergabung di binaan Diskopukm pada 2015 lalu.

Menjadi binaan UMKM Dinas, Afif mendapatkan pengetahuan lebih terutama terkait kemasan dalam produknya, hingga legalitas produk bandeng rorod.

"Saat itu kan kita dibina mulai legalitas dan kemasan, lalu. 2015 kita kemasan dalam bentuk yang bagus, lalu kita mulai jual ke pasaran, dan disaat itu penjualan online juga telah bermunculan," kata Afif.

Setelah kemasan produk bandeng rorod di desain menarik, Afif terus melebarkan sayapnya dalam pemasaran produk bandeng rorod, mulai dari toko milik sendiri, marketplace hingga reseler.

Produknya yang dahulu hanya 20 ekor, kini bisa tembus di angka 2000 ekor perhari.

"Warung yang dulu itu di Perumnas III. Kita ubah menjadi toko kami, sekaligus rumah produksi. Kita juga sekarang punya banyak reseller, dan ada juga yang jualan langsung seperti grabfood, dan lain-lain," ujarnya.

Menurut Afif saat ini, dirinya lebih cenderung memasarkan produknya melalui sistem reseller.

Saat itu tercatat sudah ada 50 reselle, namun karena pandemi covid-19 beberapa waktu lalu, beberapa reseller yang tergabung tidak bisa bertahan, saat ini tersisa kurang lebih 20 reseller.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved