Berita Kriminal

Modifikasi Sarung Jadi Pecut, Dua Kelompok Remaja di Cakung Perang saat Warga Salat Tarawih

perang sarung tersebut berlangsung saat warga sekitar tengah menjalani salat tarawih berjamaah, dan nampak tidak ada yang melerai.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Istimewa
Aksi perang Sarung terhadap dua kelompok remaja pecah di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (24/3/2023). 

Menurutnya, kejadian bermula saat korban yang memiliki gangguan mental tengah ikut-ikutan bermain perang sarung bersama anak-anak di wilayah Kamus dan Lelang yang selama tujuh tahun kerap berseteru jika masuk bulan Ramadan.

"Awalnya biasa, perang sarung aja. Teman sama teman, karena kan ini satu RT. Yang ngebacok itu orang seberang sana, lewat jembatan (warga Lelang)," ujar Kiki saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), kamis (23/3/2023). 

Saat itu, kata Kiki, korban tengah memantau adiknya yang tengah perang sarung.

Namun entah apa yang terjadi, sekira pukul 02.00 WIB, korban dibacok menggunakan celurit yang dibawa pelaku saat perang sarung

"Memang ini dari saya kecil sering tawuran kalau masuk bulan puasa, tapi enggak pernah ada pembacokan," jelas Kiki.

"Karena biasanya pas saya kecil itu perang sarung abis tarawih sambil nunggu sahur," lanjutnya. 

Sehingga, kejadian pembacokan itu sangat di luar dugaan.

Kiki mengatakan, saat korban dibacok, suasana RT 001 RW 008 tengah sepi dan gelap, namun sejumlah warga ada yang melihat aksi perang sarung tersebut dari jauh.

Namun tidak ditegur, lantaran dianggap sudah biasa bahkan sudah seperti tradisi.

"Di sini biasa ada yang main karambol, catur, sebenarnya pukul 23.00 WIB atau 24.00 WIB itu sudah pada bubar, tapi ada kejadian itu enggak tahu," ujar Kiki.

Warga mengetahui kejadian itu usai korban terbacok dan jatuh tertatih-tatih dengan luka sobek yang besar di bagian bawah ketiaknya. 

Korban pun dibawa warga ke dekat warung kemudian dilarikan ke rumah sakit menggunakan ojek.

Nahas, kata Kiki, korban meninggal dalam perjalanan lantaran kehabisan darah.

"Iya sempat jalan dulu, jatuh. Dibawa pakai ojek ke RS Tarakan, sempat ngorok juga (hidup)," jelasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim membenarkan hal tersebut.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved