Berita Kecelakaan

Ada Dugaan Unsur Kelalaian atas Kecelakaan di Guci Tegal, Polisi akan Gelar Perkara

Ada dugaan unsur kelalaian atas kecelakaan di Guci Tegal, Polisi akan gelar perkara dalam waktu dekat untuk mencari pihak yang bertanggungjawab

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Lilis Setyaningsih
Tangkapan video youtube kompastv
Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa secara detail bangkai bus terjun ke sungai di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Selasa (9/5) sore. Pemeriksaan difokuskan pada sistem handbreak (rem tangan) dan lokasi kejadian. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ------ Gelar perkara soal kecelakaan bus di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023), bakal dilakukan.

Kapolres Tegal AKBP Muhammad Sajarod Zakun menuturkan, gelar perkara tersebut untuk mengetahui pihak yang bertanggungjawab atas kecelakaan itu.

"Kami akan gelar (perkara) untuk mencari siapa pihak yang bertanggung jawab," ujar dia, saat dihubungi, Rabu (10/5/2023).

Menurut dia, ada dugaan unsur kelalaian atas kecelakaan yang menyebabkan dua orang tewas tersebut.

"Kalau sangkaan Pasal kan 359 KUHP. Yang jelas ini sekarang kami analisis dulu bukti-bukti maupun datanya," ucap Sajarod.

Polisi sebelumnya masih memeriksa saksi-saksi terkait kecelakaan bus di kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).

Pasalnya, penyebab kecelakaan bus yang membawa rombongan penumpang asal Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, tersebut masih belum diketahui.

Kapolres Tegal, AKBP Muhammad Sajarod Zakun menuturkan, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi, termasuk saksi kunci.

"Untuk sementara ini ada satu supir, kernet, dan beberapa saksi yang ada di dalam. Betul (ada saksi kunci)," ujarnya, kepada wartawan, Senin (8/5/2023).

Baca juga: KNKT Sebut Rem Tangan Berfungsi Baik Namun Posisi Bus Berada di Kemiringan yang tak Sesuai

Baca juga: Kisah Nur Hidayat, Korban Selamat Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Guci, Pegangan Kursi yang Kencang

Meski belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan bus itu, ia membantah isu ada anak kecil yang menarik rem tangan.

"Jadi itu (kabar anak kecil yang menarik rem tangan), tidak benar," tutur dia.

"Karena berdasarkan keterangan para saksi yang saat itu ada di dalam bus atau menjadi korban menerangkan tidak ada orang maupun anak yang memainkan rem tangan tersebut," lanjut Zakun. (m31)
 

 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved