Berita Jakarta

Kapolda Metro Jaya Imbau Anak-anak Muda Jangan Sering Keluar Rumah saat Malam Hari, Ini Alasannya

digelarnya apel gabungan patroli skala besar ini juga menjadi shock therapy bagi pelaku yang ingin melakukan tindak kejahatan

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Guna mencegah dan menjadi korban tindak kejahatan, kepolisian Polda Metro Jaya menggelar operasi patroli skala besar dan mengimbau muda-mudi untuk tidak atau mengurangi keluar rumah pada malam hari. 

TRIBUNBEKASI.COM  --- Guna mencegah dan menjadi korban tindak kejahatan, kepolisian Polda Metro Jaya menggelar operasi patroli skala besar dan mengimbau muda-mudi untuk tidak atau mengurangi keluar rumah pada malam hari.

"Kepada anak-anak, warga Jakarta yang usia anak-anak muda tentunya kalau keluar rumah ingat waktu. Kalau kita kerja tentunya jam kantor kan jam 5 selesai, atau jam 7 atau yang lembur tidak usah begadang-begadang cari masalah," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam apel gabungan patroli skala besar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Sabtu (13/5/2023) malam.

"Karena kadang-kadang kalau sudah berkumpul, lebih dari (jam) 5, lebih dari (jam) 6, idenya macam-macam dan ini juga banyak kita temukan di wilayah-wilayah tentang potensi-potensi gangguan ini," ujar Karyoto dalam apel operasi patroli skala besar.

Menurut Karyoto, keamanan lingkungan dan terciptanya suasana kondusif dapat diwujudkan dengan berkolaborasi antara Polri-TNI dan masyarakat.

BERITA VIDEO : 26 ORANG DITANGKAP DALAM OPERASI NILA

"Kembali memang bahwa rasa aman dan nyaman itu bukan hanya kami yang menciptakan, tetapi semua masyarakat, aparat berkolaborasi untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman," tuturnya.

"Dan kalau kita bersama-sama bertanggung jawab, Insyaallah Jakarta akan aman dan kondusif," lanjut jenderal bintang dua tersebut.

Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto menuturkan, patroli skala besar ini digelar sebagai bukti keseriusan menjaga keamanan Jakarta.

Baca juga: Waspada, Kejahatan Modus Ban Kempis di Bekasi, Korban Hilang Tas Isi Duit Rp 10 Juta, HP, dan Dompet

Hal tersebut karena Jakarta merupakan barometer keamanan di Indonesia.

"Sehingga kita semua yang ada di sini secara otomatis suka tidak suka, mau tidak mau kita harus siap. Mungkin saat ini Jakarta terlihat tenang-tenang saja, tapi kita tidak pernah tahu satu menit, satu jam ke depan," kata Suyudi.

"Untuk itu dengan keberadaan kita dan kesiapsiagaan kita ini adalah hal yang sangat baik, pasti akan dinilai positif bagi masyarakat karena di kala masyarakat tertidur lelap kita TNI Polri tetap eksis untuk menjaga masyarakat Jakarta ini, sehingga masyarakat kita istirahat dengan tenang di rumahnya masing-masing," sambungnya.

Menurut dia, digelarnya apel gabungan patroli skala besar ini juga menjadi shock therapy bagi pelaku yang ingin melakukan tindak kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Yang berikutnya tentunya adalah pesannya kepada masyarakat, terutama yang ingin melakukan gangguan-gangguan Kamtibmas atau bahasanya adalah pelaku-pelaku yang ingin coba-coba mengganggu Jakarta ini tentunya ini menjadi efek deterrent atau shock therapy dengan keberadaan kita yang luar biasa," ucap dia.

Ia memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk terus melakukan patroli dan pengamanan, terlebih di titik-titik rawan tindak kejahatan.

"Dari Polres Jakpus, titik rawan Jakarta ini perlu disentuh sehingga orang-orang atau kelompok yang coba-coba ingin lakukan gangguan Kamtibmas ini akan berfikir dua kali seperti itu," tuturnya.

"Kemudian juga yang tak kalah pentingnya adalah, bagaimana kita antisipasi terutama kepada anak-anak kita yang kadang kala berkumpul, mungkin tidak terlalu besar tapi mungkin mereka gunakan obat-obat atau minuman keras seperti yang kemarin diungkap Polda Metro dan Polres Jakbar itu hampir 30 juta butir obat-obat terlarang yang sampai hari ini sudah dilarang keras oleh BPOM, namanya Tramadol itu harganya tidak mahal," lanjut dia.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved