Berita Karawang

Siti Eks TKW Taiwan Ingin Adopsi Anak Majikan Disabilitas yang Dirawatnya Selama 10 Tahun

Siti Aisah bisa merelakan Siau Huang dikembalikan ke Taiwan jika dirawat di panti asuhan khusus yang bisa merawat dan menangani dengan baik.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Tribun Bekasi/Muhammad Azzam
Kisah Siti Aisyah, eks tenaga kerja wanita atau TKW asal Karawang membawa pulang anak majikannya viral di media sosial. 

Siti bertugas mengasuh anak majikannya yang mengalami sakit dan menyandang disabilitas bernama Siau Huang.

Ketika itu, anak tersebut usianya 16 tahun. Saat dirawat Siti kondisi Siau jauh lebih baik. Sehingga saat Siti habis kontrak, orangtua anak itu khususnya ayahnya ingin Siti tetap bekerja dan memperpanjang kontraknya.

Akan tetapi, Siti tidak bisa karena ia memiliki tiga orang anak di Karawang.

"Saya bilang enggak bisa perpanjang, sampai akhirnya dicari pengasuh lain. Ada sampai tujuh orang tapi tidak cocok dan tidak ada yang mau," beber dia.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT ZTT Cable Indonesia Butuh Tenaga Operator Packing

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Bank DKI Kembali Tawarkan Posisi Relationship Manager Kredit Ritel

Singkat cerita, kata Siti, sampai akhirnya ayahnya Siau Huang meminta agar ikut dengan Siti ke Indonesia dan merawat anaknya tersebut.

Siti juga menyetujinya karena tidak tega melihat kondisi anak itu dan khawatir bila ditinggal.

Apalagi selama ini perlakuan ibu dan kakaknya ini tidak menyukainya dan berlaku kasar. Karena kondisi Siau Huang yang mengalami cacat fisik dan sakit down syndrome.

"Maka saat dibawa ke Indonesia, kakaknya ikut antar sampai ke rumah. Tapi ayahnya engga karena kan kondisinya sudah tua dan sakit juga," beber dia.

Siti datang ke Indonesia sejak tahun 2019. Dirinya sekarang tinggal di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang

Selama dua tahun, pihak keluarga masih mengirim uang buat biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Curi Baut dan Kabel Tembaga Proyek Kereta Api Cepat di Karawang, Enam Pelaku Diringkus Polisi

Baca juga: Mirip Kasus Aldi Taher, Empat Orang Bacaleg Di Kabupaten Bekasi Ditemukan Daftar di Dua Partai

Akan tetapi, sejak ayah Huang meninggal. Sudah tidak pernah mengirimkan lagi uang buat kebutuhannya.

"Dua tahun terakhir sudah tidak kirim uang lagi, bahkan sudah tidak komunikasi lagi,"ucapnya.

Untungnya, kata Siti, saat kembali pulang. Dirinya membuka usaha berjualan warung kelontong dan sembako.

Dari sana, Siti masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Huang. Setiap bulan buat berobat dan sehari-hari butuh sekitar Rp 3 juta.

"Kita cukup-cukupi saja, walaupun bagaiamana ya saya juga kan punya anak tiga," ucanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved