Berita Bekasi

Malu Wilayahnya Rawan Begal, Warga Desa Burangkeng Bekasi Bentuk Satgas Jaga Setiap Titik Rawan

Alhasil, para warga kini mula bergerak untuk bersama-sama melakukan pengamanan dari aksi begal dengan cara membentuk tim siskamling.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Kades Burangkeng, Nemin --- Kepala Desa Burangkeng, Nemin, menjelaskan, aksi begal yang marak di wilayahnya mencoreng harga diri warga yang tinggal di desanya. Mereka begitu marah lantaran dibuat malu akibat ulah pelaku pembegalan yang menyebabkan Desa Burangkeng dikenal sebagai wilayah rawan. 

TRIBUNBEKASI.COM, SETU --- Aksi begal yang marak terjadi di wilayah Desa Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi mencoreng harga diri warga.

Mereka begitu marah lantaran dibuat malu akibat ulah kawanan begal yang menyebabkan Desa Burangkeng dikenal sebagai wilayah rawan.

Alhasil, para warga kini mula bergerak untuk bersama-sama melakukan pengamanan dari aksi begal dengan cara membentuk tim siskamling.

"Masyarakat sekarang sudah mulai bergerak tanpa ada perintah. Setiap pos-pos ujung penjuru desa ini sudah bikin keamanan-kemananan. Karena mungkin dia merasa malu, merasa prihatin, bahwa desa yang dia tinggali ini sudah begitu rawannya," ungkap Kepala Desa Burangkeng Nemin saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

BERITA VIDEO : INGIN BACOK KORBAN, SEKURITI GAGALKAN AKSI BEGAL

Nemin menjelaskan pembentukan tim akan dibantu oleh pemerintah desa dan instansi lainnya. Setiap wilayah akan dijaga ketat agar aksi begal tidak terulang kembali.

"Besok akan membentuk satgas penanganan keamanan di Desa Burangkeng yang melibatkan Binmaspol dan Babinsa, kita melibatkan karang taruna, pokdar, RT/RW semua elemen masyarakat kita libatkan untuk titik kerawanan," ucapnya.

Untuk memotivasi warganya, Nemin akan memberikan hadiah Rp 10 juta bagi siapa pun yang berhasil menangkap pelaku pembegalan.

Baca juga: Pemerintah Desa Burangkeng Bekasi Gelar Sayembara: Berhasil Tangkap Begal Dikasih Duit Rp 10 Juta

"Ada dari operasional kepala desa kita gunakan, anggaran itu membuat rasa aman dan nyaman warga, jadi anggaran itu tidak saya gunakan operasional saya. Tetapi untuk operasional satgas, untuk melindungi Desa Burangkeng rasa aman dan nyaman. Mau pulang kerja malam hari diperjalanan masuk wilayah burangkeng harus memiliki rasa aman," kata Nemin.

Sebelumnya, Pemdes Burangkeng menggelar sayembara berhadiah Rp10 juta bagi siapa saja yabg berhasil menangkap pelaku pembegalan.

Ada pun sayembara dibuat untuk merespons keresahan warga pasca kejadian pembegalan yang menimpa seorang pengendara motor di Jalan MT Haryono, Desa Burangkeng, pada Jumat (23/6/2023) lalu. (abs)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved