Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Kolam Renang Bulungan Dibangun Ali Sadikin, Pernah Dikunjungi Ratu Elizabeth II
Sejarah Jakarta: Kolam Renang Bulungan berawal Ali Sadikin atasi tawuran di Jakarta tahun 1969, pernah dikunjungi Ratu Elizabeth II
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- Tawuran pelajar sudah ada sejak lama dan hingga kini masih terjadi. Walaupun lokasinya berpindah.
Gubernur DKI Ali Sadikin pernah dibuat pusing dengan adanya tawuran yang kerap terjadi di kawasan Bulungan Jakarta Selatan.
Dari kenyataan tawuran di wilayah elit Jakarta tersebut akhirnya tercetus dibangun gelanggang remaja yang sekaligus memiliki kolam renang.
Bahkan kini setelah direvitalisasi, kolam renang Bulungan berstandar olimpiade namun tetap masyarakat dapat menikmati dengan harga yang terjangkau.
Usia Kolam Renang Bulungan menjadikan tempat olahraga itu sebagai salah satu tempat olahraga tertua di Jakarta.
Maka dari itu, Kolam Renang Bulungan menyimpan banyak sejarah Jakarta.
Kolam Renang Bulungan terletak di komplek Gelanggang Remaja Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di tahun 1969, kawasan Jakarta mencekam karena adanya tawuran antarpelajar yang tak kunjung berakhir.
Adapun di kawasan Bulungan terdapat tiga sekolah yang kerap bentrok yakni SMA Negeri 9 Jakarta, SMAN 11 Jakarta, dan SMAN 6 Jakarta, serta SMA 70.
Dikutip dari Kompas.com, kondisi inilah yang membuat Gubernur DKI Jakarta, kala itu, Ali Sadikin, memutar otak agar energi besar anak-anak muda bisa tersalurkan ke kegiatan positif.
Itulah salah satu alasan Ali membangun Youth Center, gelanggang remaja pertama di Jakarta Selatan, yang lebih akrab disebut GOR (Gelanggang Olah Raga) Bulungan.
Adapun pembangunan Gelanggang Remaja Pertama dimulai pada tanggal 25 Juni 1969.
Peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin.
Sebelum dibangun, kawasan itu merupakan tanah aset dari Sekretariat Negara (Setneg). Pusat perbelanjaan seperti Blok M Plaza dan Pasaraya belum ada.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Gedung Pancasila Berusia Lebih Dua Abad, Bekas Rumah Panglima Perang Belanda
Baca juga: Sejarah Jakarta: Masjid Raya di Jakarta Rupanya Masjid KH Hasyim Asyari, Pernah Tampung Pasien Covid
Perkantoran yang sudah ada hanya Kejaksaan Agung, Mabes Polri, dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia.
Ada juga rumah dinas pegawai Pertamina di sekitar GOR.
Kemudian tidak lama dibangun Kolam Renang Bulungan Jakarta.
Dalam sejarah Kolam Renang Bulungan, lokasi itu merupakan kolam renang pertama yang berada di Jakarta selatan.
Kolam renang yang didirikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin tanggal 2 Juni 1970 ini memiliki dua kolam renang.
Kolam renang khusus anak-anak memiliki luas 25 x 5 meter dengan kedalaman 0.50 s/d 0.80 meter.
Sedangkan untuk kolam dewasa memiliki luas 25 x 50 meter dengan kedalaman 0.80 s/d 1.70 meter.
Tercatat Ratu Elizabeth II pernah berkunjung ke Kolam Renang Bulungan di tahun 1974.
Saat itu Gubernur Ali Sadikin membawanya ke Gelanggang Remaja Jakarta Selatan saat Ratu Elizabeth II kunjungi Indonesia.
Ada berbagai tari, gerak indah teater, dan sanggar lukisan Garajas (Gelanggang Remaja Jakarta Selatan) yang ditampilkan di hadapan Ratu Inggris itu.
GOR Bulungan jadi percontohan Pemprov DKI dalam membangun gelanggang remaja tingkat kota administrasi lain di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
Di awal dibuka, Kolam Renang Bulungan sering digunakan oleh para siswa SD dan SMP untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler renang sempat menjadi primadona pada era tahun 90-an dibandingkan sekarang ini.
Kolam renang Bulungan pun menjadi favorit pelajar dalam mengikuti pelajaran olahraga renang.
Apalagi Lokasi Kolam Renang Bulungan tidak jauh dari Blok M kawasan nongkrong remaja Ibu Kota Jakarta di era 80 hingga awal tahun 2000an.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Gedung Kesenian Jakarta Dibangun Sejak 1821 Pernah Disebut Gedung Komedi
Baca juga: Sejarah Jakarta: Menilik Kampung Pekojan dengan Masjid Jami An-Nawier yang Berdiri Sejak 1760
Dari kolam renang Bulungan, lahir pula atlet-atlet renang seperti Perenang spesialis gaya dada Muhammad Akbar Nasution.
Selepas pindah dari Jambi tahun 1995, anak bungsu pelatih renang almarhum Radja Nasution itu kerap berlatih di kolam renang Bulungan.
Sebelum terpilih menjadi atlet renang nasional, Akbar digembleng ayahnya di kolam renang tersebut.
Bahkan saat ini Kolam Renang Bulungan masih menjadi tempa favorit klub renang ternama di Jakarta seperti PRI Baruna, PRI Parisakti, dan Bimlat (bimbingan pelatihan).
Sesaat membangun Gelanggang Olah Raga Bulungan dan Kolam Renang Bulungan, terbukti Jakarta meraih segudang prestasi olahraga.
Misalnya saja Jakarta unggul di PON VII di Surabaya, PON VIII di Jakarta, dan PON di Makassar juga Palembang.
Bagi Ali Sadikin, Jakarta bukan saja mau membangun fisik.
Jakarta juga mau membangun budi. Jakarta mau jadi kota pusat kebudayaan. Sebab, itulah Jakarta memberikan fasilitas untuk para remaja agar bergiat dalam satu hal yang positif, di bidang kesenian.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Masjid Al Azhar Dibangun Sejak 1953, Kerap Disambangi Pejabat dan Artis
Baca juga: Sejarah Jakarta: Museum Benyamin Sueb Diresmikan Tahun 2018 di Bangunan yang Berdiri Sejak 400 Tahun
Di awal tahun 2000an, kondisi Kolam Renang Bulungan sempat memprihatinkan dengan kualitas air yang buruk.
Kemudian di tahun 2022, Kolam Renang Bulungan selesai direvitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Usai direvitalisasi kolam renang di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berubah seperti kolam renang berstandar olimpiade.
Bukan hanya kolam renang, kursi tribun di kolam renang itu juga terlihat sudah direvitalisasi.
Disebutkan, meski memiliki kualitas yang cukup baik, kolam renang yang dikelola Pemprov DKI Jakarta itu masih memiliki harga yang terjangkau untuk masyarakat.
Satu tiket kolam renang hanya dihargai Rp10.500. Kolam renang itu buka setiap hari dengan dua sesi.
Yakni setiap pukul 07.30 WIB sampai 11.30 WIB dan 12.30 WIB sampai 15.00 WIB.
Revitalisasi kolam renang tersebut merupakan ide Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sejarah Jakarta: Pelabuhan Sunda Kelapa Sudah ada Sejak Abad ke 5 Masih Tetap Beroperasi Hingga Kini |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta: Asal Usul Nama Tomang, dari Tempat Jin Buang Anak Hingga Berarti Dapur |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta: Gedung Pancasila Berusia Lebih Dua Abad, Bekas Rumah Panglima Perang Belanda |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta: Masjid Raya di Jakarta Rupanya Masjid KH Hasyim Asyari, Pernah Tampung Pasien Covid |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta: Gedung Kesenian Jakarta Dibangun Sejak 1821 Pernah Disebut Gedung Komedi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.