Berita Jakarta
Tekan Kemacetan Lalu Lintas, PSI Desak Pemprov DKI Terapkan Digitalisasi Dalam Bekerja
Penggunaan teknologi informasi saat ini diyakini dapat menekan angka kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mendesak agar pemerintah daerah menerapkan sistem digitalisasi dalam bekerja, salah satunya untuk mengurai kemacetan.
Penggunaan teknologi informasi saat ini diyakini dapat menekan angka kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengatakan, penerapan digitalisasi bisa mempermudah pekerjaan pegawai sehingga kemacetan bisa diminimalisir.
Mereka tidak perlu rutin ke kantor, tetapi bisa bekerja di rumah atau work from home (WFH) sehingga mengurangi tingkat mobilitas orang di jalan raya.
BERITA VIDEO : JAM KERJA PNS DIATUR IMBAS KEMACETAN
“Skema work from home atau work from anywhare (bekerja dari mana saja) merupakan bagian merespon tatanan baru (new normal) pasca pandemi, sehingga penerapan digitalisasi menjadi suatu keniscayaan,” kata August pada Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, Pemprov DKI perlu melakukan transformasi untuk menyikapi rencana kepindahan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Apalagi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginginkan, Jakarta menjadi kota global dengan mengusung transformasi digitalisasi di berbagai sektor.
Baca juga: Kemacetan di Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto Janji dari Kuningan ke Mampang Hanya 5 Menit
“Termasuk menerapkan WFH/WFA yang pernah dilakukan pada era pandemi dan terbukti mampu mengatasi kemacetan,” ujar August yang juga menjadi anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.
Selain itu, August juga mengusulkan para ASN dan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.
Dia menyebut, langkah ini menjadi satu solusi untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
BERITA VIDEO : JAKARTA MASA DEPAN, SEKDA KABUPATEN TANGERANG KELUHKAN KEMACETAN
“Namun Pemprov DKI Jakarta harus menjamin kenyamanan para penumpang transportasi publik tersebut, serta mudah diakses sehingga memberikan nilai efisiensi dan efektif bagi masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, jumlah kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan sebesar 4,39 persen pada tahun 2022 lalu.
Kendaraan motor di Jakarta mencapai angka 26,37 juta unit, Jumlah ini naik 4,39 persen dari jumlah di tahun 2022 yang mencapai angka 22,26 juta unit.
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.