Berita Jakarta
Harga Tembus Rp 55 Ribu/Ekor di Pasar Cibubur Ciracas, Ibu-ibu Resah Anaknya Tak Bisa Makan Ayam
Ia biasanya membeli ayam potong satu ekor di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sebesar Rp 35.000 dan saat ini menjadi Rp 55.000.
Penulis: Miftachul Jannah IT | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CIRACAS --- Kenaikan harga ayam potong sangat dirasakan oleh ibu-ibu rumah tangga dengan penghasilan suami yang pas-pasan.
Dwi, warga Kecamatan Ciracas, mengaku, sangat terbebani dengan harga bahan pokok ayam potong yang melonjak tinggi.
Biasanya ia membeli ayam potong satu ekor di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur seharga Rp 35.000 dan saat ini harganya menjadi Rp 55.000/ekor.
"Iya sehabis lebaran naik parah banget ya merasa berat dan enggak ada tindakan dari pemerintah," ujarnya, Sabtu (15/7/2023).
BERITA VIDEO : HARGA AYAM POTONG, TELUR, DAN BERAS BERANJAK NAIK
Seharusnya, pemerintah bisa mengendalikan harga ayam potong di pasar khususnya wilayah Ciracas, Jakarta Timur.
Sebab, banyak pembeli kebingungan ketika ingin menyediakan makanan sehat untuk keluarganya.
"Kalau ayam mahal, anak enggak dapat makanan lima sehat empat sempurna," jelasnya.
Baca juga: Dijual Rp 35 Ribu per Ekor, Emak-emak Serbu Ayam Potong di Pasar Murah Polres Karawang
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI terus memantau harga ayam di pasar wilayah Jakarta.
Kepala Dinas KPKP DKI, Suharini Eliawati mengatakan, saat ini harga ayam di pasar sudah mencapai Rp 90.000 per-ekornya.
Eliawati pun membuat strategi untuk menstabilkan harga ayam di pasar dengan menerapkan 4K yakni keterjangkauan, ketersediaan, distribusi dan komunikasi efektif kepada masyarakat.
"Untuk keterjangkauan, kami melakukan operasi pasar selama lima hari berturut-turut, sejak Senin 10 Juli sampai Jumat 14 Juli 2023 kemarin," ujarnya Sabtu (15/7/2023).
Menurutnya, operasi pasar ini bakal memengaruhi harga ayam dan pihaknya ingin bisa terjangkau oleh masyarakat.
Strategi selanjutnya adalah ketersediaan dan distribusi sangat penting untuk menstabilkan harga ayam di pasaran.
Eliawati mengaku, pihaknya bersinergi dengan Perumda Dharma Jaya agar ketersedian dan distribusi ayam bisa berjalan.
"Jumlah kebutuhan ayam perharinya selalu dihitung, setelah diketahui jumlahnya, Perumda Dharma Jaya akan menyiapkan kerjasama dengan pihak luar untuk pasokan distribusi," jelasnya.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.