Berita Jakarta

Sejarah Museum Wayang Kota Tua: Sudah Ada Sejak 1912, Bekas Gereja Era VOC yang Runtuh Akibat Gempa

Ternyata, Museum Wayang ini dulunya bekas bangunan Gereja Lama Belanda yang hancur akibat gempa bumi hebat tahun 1808.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Warta Kota
Potret Museum Wayang Kota Tua yang dahulunya merupakan sebuah gereja era VOC. 

Sementara itu, cikal bakal mengapa akhirnya bangunan tersebut difungsikan sebagai Museum Wayang adalah karena dahulu kerap ada pekan wayang yang digelar setiap empat atau lima tahun sekali.

Kala itu, lanjut Anshor, Wali Kota Jakarta Ali Sadikin kagum dengan inventaris kebudayaan wayang. 

Dia pun lantas mempunyai inisiatif untuk menjadikan bekas bangunan Belanda tersebut sebagai Museum Wayang.

"Ceritanya dahulu ada namanya pekan wayang, setiap empat atau lima tahun ada sejenis pagelaran wayang, perkumpulan orang-orang pecinta wayang. Sempat dulu juga inisiatif dari Bapak H. Ali Sadikin yang juga ternyata mencintai wayang ataupun tertarik dengan budaya wayang tersebut," jelas Ansor.

"Berdasarkan pengalaman beliau setelah ada pekan wayang ke-empat, tertarik beliau menjadikan bekas dari bangunan ini menjadi Museum Wayang," imbuhnya. 

Hingga kini, museum tersebut dijadikan tempat wisata untuk masyarakat umum yang koleksi wayangnya sudah mencapai lebih dari 6.000 buah. 

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Minggu (15/7/2023), Museum Wayang itu menyuguhkan koleksi pewayangan dalam dua lantai.

Koleksi-koleksi wayang itu disimpan berjajar sesuai jenis dan kriterianya.

Kebanyakan, benda bersejarah itu disimpan dalam lemari kaca atau ditancapkan di atas styrofoam (gabus sintetis).

Di lantai satu, mata pengunjung akan disuguhkan dengan ragam koleksi wayang golek mulai dari ukuran besar maupun kecil.

Selain itu, ada pula panggung pagelaran wayang yang lengkap dengan alat musik gamelan dan pelengkap pertunjukkan lainnya. 

Sementara di lantai dua, Museum Wayang menyuguhkan ragam koleksi wayang kulit, wayang kreasi, benda koleksi, hingga boneka wayang baik dari dalam maupun luar negeri. 

Uniknya, di lantai tersebut juga ada sederet wayang serial 'Si Unyil' yang diberikan langsung oleh pemiliknya, Suryadi. 

Untuk informasi, Museum Wayang dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Pengunjung cukup membayar Rp 5.000 untuk sekali mengunjungi.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News


 
 
 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved