Berita Jakarta

Buku Panduan Tersedia di Tiap Satpas, Polisi Imbau Pemohon Baca Dulu Agar Lulus Praktik Ujian SIM

Sebelum mengikuti tes, pemohon dapat masuk ke ruangan untuk belajar buku praktik ujian SIM terlebih dahulu.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menunjukkan buku praktik ujian SIM A dan C saat di Satpas Polda Metro Jaya, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Korlantas Polri resmi meluncurkan buku panduan praktik ujian SIM C dan SIM A.

Menurut Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, buku panduan praktik ujian SIM tersebut sebagai wujud nyata dari upaya transparansi oleh Korlantas Polri dalam buat SIM.

"Kemarin masyarakat komplain sama kami, mereka enggak dapat materi ujiannya, kesannya rahasia," kata Firman di Satpas Polda Metro Jaya, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, soal buku panduan praktik ujian SIM Jumat (4/8/2023).

"Enggak, ini kami buka sekarang. Padahal, enggak ada yang rahasia. Kalau di tingkat SD, SMP, SMA, yang disampaikan apa sebetulnya? Aman berlalu lintas, itu soalnya," ujar Firman lagi. 

BERITA VIDEO : TREK PRAKTIK UJIAN SIM C TERBARU, SUDAH BERLAKU DI JAKARTA DAN SEKITARNYA

Buku berisi 526 soal-soal yang akan diuji itu dapat ditemukan di setiap Satpas Polri hingga di beberapa tempat publik.

Sebelum mengikuti tes, pemohon dapat masuk ke ruangan untuk belajar buku praktik ujian SIM terlebih dahulu.

Buku berbentuk fisik sebagai kisi-kisi soal ujian teori berjumlah 65 nomor itu, untuk membantu pemohon menghadapi ujian teori dan praktik pembuatan SIM.

Baca juga: Tidak Ada Rute Angka 8 Lagi, Berikut Pola Sirkuit Praktik Ujian SIM, Berlaku Senin 7 Agustus 2023

"Jadi kuncinya, seluruh peserta yang akan mengajukan SIM silakan baca," kata jenderal bintang dua tersebut.

"Moga-moga tidak ada lagi orang bilang 'kami belum pernah belajar, Pak. Tiba-tiba ujian, gimana mau lulus," lanjutnya.

Tiap Satpas

Di kesempatang yang sama, Direkturt Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan, di setiap Satpas ada ruangan khusus, namanya ruangan pencerahan.

"Buku ini akan kami taruh di tempat umum, bukan untuk dibawa pulang masyarakat. Misalnya di perpustakaan atau di stasiun kereta," lanjut dia.

Selain itu, ada juga layar monitor di ruangan dengan tampilan animasi dari buku tersebut.

"Kami buat juga dalam bentuk electronic book, bisa di-download di platform kepolisian mana saja. Ini untuk memudahkan," tutur dia.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved