Berita Karawang

Sejarawan Tegaskan Rengasdengklok Karawang Tak Bisa Dilepaskan dari Kemerdekaan Republik Indonesia

Bukti sejarah yang ada bahwa awal mula kemerdekaan RI dan bendera Merah Putih pertama berkibar di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Seminar Sejarah Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok, pada Selasa (9/8/2023) di Hotel Mercure Karawang. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Sejarawan nasional menegaskan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebab, awal mula kemerdekaan itu dari Rengasdengklok. Ketika Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

"Ya itu sehingga seharusnya ini menjadi rangkaian kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan secara nasional," kata Sejarawan JJ Rizal dalam Seminar Sejarah Napak Tilas Kebulatan Tekad Rengasdengklok, pada Selasa (9/8/2023) di Hotel Mercure Karawang.

Menurutnya, setiap tahun perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia harus ada rangkaian yang bertempat di Rengadengklok oleh pemerintah pusat.

Sebab, dari bukti sejarah yang ada bahwa awal mula kemerdekaan Republik Indonesia dan bendera Merah Putih pertama berkibar di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

BERITA VIDEO: PEDAGANG PASAR RENGASDENGKLOK CURHAT KE SAAN MUSTOPA, 'KENAPA PEMKAB PINDAHKAN KAMI KE PASAR BARU'

"Bahkan penyusunan teks proklamasi juga dilakukan di Rengasdengklok oleh Seokarno-Hatta bersama Soebardjo, dan tokoh-tokoh lain yang berperan dalam peristiwa perumusan proklamasi kemerdekaan Indonesia," ungkapnya.

Sementara, Sejarawan lainnya Airlangga Pribadi, menyampaikan peristiwa Rengasdengklok pada (16/8/1945) menjadi bentuk artikulasi dari tokoh pergerakan kaum muda yang mempunyai keinginan untuk Indonesia segera merdeka.

Ia menambahkan keinginan ini sama dengan pemikiran dari Soekarno dan Muhammad Hatta. Meski begitu terdapat perbedaan yang terletak di teknis. Soekarno dan Muhammad Hatta mempunyai keinginan agar kemerdekaan terdapat legalitas yang kuat.

Baca juga: Menpora Pastikan JIS Jadi Venue Pembuka Piala Dunia U-17

Baca juga: Sempat Diputus Bebas, Kejari Kabupaten Bekasi Tangkap Terpidana Korupsi Buldozer

Baca juga: Gelar Kampanye Terbaru, Klinik Estetika dr. Affandi Ajak Masyarakat Bahagia jadi Diri Sendiri

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Kedua, BNB Ajak Pecinta K-Beauty Indonesia untuk Berani Ekspresikan Diri

"Kalau menurut bung Karno dan bung Hatta harus melibatkan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang sebelumnya sudah dibentuk supaya Kemerdekaan Indonesia ada legalitasnya," ujarnya.

Dia mengungkapkan peristiwa penculikan yang terjadi pada masa itu sebagai bentuk untuk melindungi, mengamankan dan mengajak Soekarno serta Muhammad Hatta. Hal ini agar proses kemerdekaan berjalan secara lancar dan baik.

Ia mengaku peristiwa tersebut juga sebagai tempat untuk melibatkan kekuatan pemuda.

"Arti penting dari peristiwa ini sebetulnya cara pelibatan kekuatan pemuda sebagai kekuatan yang siginifikan dalam kemerdekaan. Dilihat dari historisitas sejarah memang sebagai bentuk penculikan, tetapi pada masa itu bukan sebagai makna yang negatif," ungkapnya.

Maka, sejarah Rengasdengklok sangat penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Maka, warga harus mengetahui utuh terkait sejarah tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved