Berita Bekasi

Hadapi Fenomena El Nino, Dani Ramdan Minta Semua Dinas Bantu Atasi Krisis Air Bersih dan Kebakaran

ia sangat optimis Pemkab Bekasi dalam menghadapi fenomena El Nino yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bekasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Bekasi untuk warga di wilayah yang terdampak kekeringan imbas fenomena El Nino. 

Menurutnya, wilayah Cibarusah saat ini sudah mulai masuk saluran PDAM.

BERITA VIDEO : SERING KEKURANGAN AIR, RATUSAN PETANI DUA DESA DI KARAWANG UNJUK RASA

Meskipun, belum masuk ke rumah-rumah warga, tetapi di balai desa, tempat-tempat publik seperti masjid itu air bersih sudah tersedia.

"Di lokasi-lokasi itu saya sudah liat sudah ada airnya. Mudah-mudahan di musim kemarau ini warga di desa-desa wilayah tersebut tersebut tidak lagi mengalami kesulitan air karena bisa menggunakan air di lokasi itu," kata Dani Ramdan.

Tak hanya itu, Dani Ramdan juga telah mengintruksikan Dinas Pertanian untuk mensosialisasikan pola tanam kepada para petani yang mengelola lahan sawah tadah hujan maupun yang sumber airnya berasal dari irigasi sebagai upaya mitigasi dampak El Nino.

Jika lahan pertaniannya tergolong rawan kekeringan maka para petani jangan memaksakan diri melakukan tanam padi.

Para petani disarankan untuk beralih menanam palawija seperti jagung atau kedelai yang membutuhkan sedikit air untuk menghindari puso atau gagal panen.

“Tinggal mungkin sawah pertanian nah saya sudah instruksikan ke Dinas Pertanian untuk menyosialisasikan pola tanam. Kalau kira-kira (dampak El Nino) masih panjang misalnya tanamannya diganti palawija,” ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) memperkirakan puncak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023.

Fenomena El Nino itu menimbulkan musim kemarau ekstrem. Beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami curah hujan sangat rendah mencakup sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara.

Meskipun puncak El Nino diperkirakan pada Agustus-September, pengaruhnya akan terus berlangsung hingga Desember.

Oleh karena itu, kewaspadaan harus tetap dijaga dan langkah-langkah mitigasi perlu diantisipasi.

Selain berkurangnya curah hujan, El Nino juga membawa dampak lain seperti perbedaan suhu di siang dan malam hari yang ekstrem, terutama di dataran tinggi.

Karena itu, masyarakat di lingkungan perkotaan juga perlu mewaspadai suhu tinggi yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. (maz) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved