Berita Jakarta

Penyebab Bayi Nala Kritis Hingga Tubuhnya Mirip Tengkorak, RSAB: Bukan karena Salah Ganti Susu

Sehingga, lanjut dia, pemberian susu formula yang berbeda bukanlah penyebab bayi Nala mengalami kritis.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Humas RSAB Harapan Kita, Nia Kurniati saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (18/8/2023) --- Pihak Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita buka suara terkait kasus bayi dua bulan bernama Lanala Ayudisa Halim atau Nala yang kritis karena diduga suster salah memberi susu formula. 

Chintia bercerita, putrinya itu sempat mengalami peningkatan berat badan saat ditangani oleh sejumlah dokter.

Di mana, dokter tersebut menyarankan Chintia untuk memberikan susu Nutribaby Royal Pepti Junior, dari sebelumnya susu Nala adalah Neocate. 

"Setelah dicek sama dokter, ada perbaikan dari segi berat badan, dokter ahli gizi pun sudah menemukan susu yang cocok buat Nala," kata Chintia saat ditemui di kediamannya, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8/2023).

"Dari susu Pepti Junior itu perlahan-lahan dia naik berat badannya. Bahkan rekor pertama Nala di angka 2,165 kilogram," lanjutnya.

Kala itu, suasana hati Chintia sudah girang tak karuan melihat perkembangan sang anak.

Namun rupanya, kebahagiaan itu mendadak runtuh setelah seorang perawat tiba-tiba memberikan susu dengan jenis yang lain.

Sebelum susu itu diberikan kepada Nala, dia mengaku sempat beradu argumen dengan sang perawat.

Namun, perawat itu bersikukuh mengatakan bahwa susu itu merupakan Pepti Junior atau merupakan susu dengan jenis yang sama.

"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu, satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya Neocate, jadi saya hapal susu Neocate," ungkap dia. 

"Di situ dia (perawat) bilang 'enggak ini susunya Pepti Junior'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa, dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu Pepti Junior," lanjutnya.

Meski intuisi Chintia berkata tidak demikian, namun ia mencoba berpikir postif dengan menganggap bahwa susu tersebut merupakan Pepti Junior, namun dalam merek yang lain. 

Alih-alih hatinya tenang, keesokan harinya seorang pegawai lain di RS Harapan Kita mendatanginya dan meminta maaf lantaran susu yang diberikan kemarin kepada anaknya salah.

"Dikarenakan susu Pepti Juniornya sudah menipis dan kami disuruh beli," kata Chintia.

Sontak perasaan Chintia pun hancur berkeping-keping.

Ditambah lagi, dia harus menyaksikan kondisi Nala memburuk di hari yang sama. Dia mendapati tubuh putrinya menguning.

Sumber: Wartakota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved