Berita Jakarta
Kabar Gembira, Pemkot akan Bangun Destinasi Wisata Baru di Penggilingan Cakung, Kira-kira Apa Ya?
Jadi, nantinya bangunan destinasi wisata itu tidak hanya diisi dengan situs cagar budaya seperti batu Penggilingan saja,
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CAKUNG --- Warga Cakung Jakarta Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta guna merancang upaya melestarikan situs cagar budaya, yakni batu Penggilingan dengan membangun destinasi wisata.
Anggota DPRD DKI Jakarta Syahroni menjelaskan, satu contoh upaya yang kini tengah dilakukan ialah penataan terhadap bangunan situs cagar budaya terhadap perencanaan destinasi wisata di lokasi.
Jadi, nantinya bangunan destinasi wisata itu tidak hanya diisi dengan situs cagar budaya seperti batu Penggilingan saja, melainkan akan diisi pula beragam kegiatan.
“Kita akan cetak sebagai destinasi wisata, kita sudah ada tempatnya, kita juga ada bangunan yang cukup megah, kemudian di depannya ada batu penggilingan yang asli kita taruh di situ, dan bangunan itu sekarang juga kerapa digunakan untuk belajar bahasa Inggris, dan menarik nanti kita rencana juga ada public speaking lain-lain, dan untuk memfokuskan itu upaya penataan tempat destinasi wisata,” kata Syahroni saat ditemui awak media di RT 10/RW 07, kelurahan Penggilingan, kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (26/8/2023).
BERITA VIDEO : DESTINASI WISATA CANDI BATUJAYA KARAWANG SEPI PENGUNJUNG DI TAHUN BARU
Selain itu, upaya sebelumnya pun diakui Syahroni sudah dilakukan oleh jajarannya beserta Pemkot.
Antara lain dengan mengajukan pengesahan pernyataan bahwa batu Penggilingan ditetapkan sebagai cagar budaya.
“Kebetulan di daerah penggilingan khusus RW 7 itu ada enam hingga tujuh batu Penggilingan yang tersisa, nah itu sudah didaftarkan ke Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, sudah ada sertifikatnya dan kebetulan ada tanah pemerintah yang kita udah bicarakan ke SKPD nya, semoga itu bisa ditempati dibangun sebuah bangunan jadi kita buat situs cagar budaya,” lugasnya.
Baca juga: Sekda Menilai Pengembangan Destinasi Wisata di Desa Sedari Karawang Berdampak Positif, Ini Alasannya
Kedepannya, Syahroni masih terus mengajak anggota lainnya di komisi yang ia jabatani itu untuk bersinergi di wilayah berpotensi serupa.
“Seperti ini bahwa kami di dapil empat misal ada 10, kalau berbuat aja satu wilayah satu akan menjadi rapi semuanya, jadi kita berkolaborasi dengan pemerintah bagaimana membangun wilayah,” pungkas Syahroni.
Sementara, upaya guna melestarikan cagar budaya tersebut warga sekitar melalui karang taruna Rw 07 kelurahan Penggilingan, kecamatan Cakung, Jakarta Timur suguhkan Festival Batu Penggilingan, Sabtu (26/8).
BERITA VIDEO : MUSIBAH DI LOKASI CAGAR BUDAYA SITUS PENINGGALAN BELANDA DI BENGKULU
Muhamad Sehu selaku ketua panitia menjelaskan, acara ini memang bertujuan untuk memperkenalkan cangkupan secara luas terhadap situs batu Penggilingan tebu, yang diketahui sudah ada sejak abad ke 17 lalu kepada khalayak.
“Hari ini tentunya kita sebagai generasi muda, adik-adik kita yang dari peserta didik di sekolah maupun di mana-mana ini juga harus tahu dan mengerti mengapa kampung ini dinamakan kampung Penggilingan, ternyata kita semua kaget bahwa batu penggilingan tebu itulah yang menyebabkan kampung kami yang dinamakan kampung Penggilingan,” kata Sehu saat ditemui awak media di RT 10/RW 07 kelurahan Penggilingan, Minggu (26/8).
Menariknya, acara yang berlangsung sejak Jumat (25/8) ini baru perdana digelar.
Sehingga antusias masyarakat, khususnya warga RW 07 kelurahan Penggilingan nampak berbondong - bondong ikut meramaikan acara.
Lebih kurang 200 orang memadati acara tersebut, baik tingkat dewasa, hingga anak - anak.
Sembari diberikan edukasi oleh penyelenggara mengenai sejarah singkat batu Penggilingan, acara tersebut juga dimeriahkan oleh beragam perlombaan.
Bahkan di hari pertama, dilakukan juga oleh pejabat tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur untuk penanaman pohon, serta panen ikan.
Tidak hanya itu, di lokasi tersebut juga terdapat beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat, antara lain ruang interaksi dengan diwarnai penghijauan mengelilingi Kawasan Cagar Budaya Batu Penggilingan.
Ditegaskan Sehu, tentu dengan adanya perlombaan dapat juga menyatukan semangat kebersamaan antara setiap warga.
“Kegiatan hari ini diantaranya penampilan tari tradisional, lomba karaoke, dan bazaar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kita tetap berjalan, ada sebanyak 60 pedagang dari 15 stand yang berpartisipasi, dan kita tutup dengan pembagian lomba nanti,” ujarnya.
Besar harapannya, acara tersebut dapat rutin digelar, minimal per satu tahun sekali. Tentu agenda serupa dikatakan pria berkacamata itu merupakan langkah yang tepat guna melestarikan cagar budaya itu sendiri.
“Harapan kami ini menjadi warisan budaya untuk anak muda, yang kedua apapun yang kami lakukan hari ini insya Allah diulangi kembali di tahun depan festival batu Penggilingan yang kedua oleh generasi berikutnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar mengharapkan penyelenggaraan tersebut dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kearifan budaya lokal.
“Ini upaya kita bersama dalam meningkatkan dan mencintai sejarah kelestarian budaya lokal," kata Anwar saat membuka festival itu di lokasi, Jumat (25/8).
Orang nomor satu di DKI Jakarta Timur itu pun mengapresiasi kolaborasi dalam kegiatan tersebut.
Ia pun juga menyarankan untuk pengelola atau perawat terhadap sejarah batu Penggilingan itu wajib dirunutkan sejarahnya, serta dilestarikan sesuai perkembangan zaman.
“Awalnya, saya juga kaget adanya temuan Batu Penggilingan, yang merupakan benda bersejarah yang diperkirakan dari abad ke-17," tuturnya.
Akhir penjelasannya, Anwar berharap kegiatan serupa dapat digelar di wilayah lainnya, sehingga tidak hanya pergerakan di wilayah kecamatan Cakung saja.
(Sumber : Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra/m37)
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.