Kekeringan di Karawang

Meski Dilanda Kekeringan, Hasil Panen Padi di Karawang Masih Aman, Ternyata Ini Penyebabnya

Dirinya mengakui adanya perlambatan hasil panen 1,2 juta ton beras. Artinya cukup sekali, karena produksi 32 juta ton per tahun.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat menghadiri panen raya padi sekaligus meninjau tanaman kedelai di lahan milik Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) di Kecamatan Jatisari, Karawang, pada Jumat (1/9/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Menghadapi fenomena El Nino yang berimbas terjadinya kekeringan, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menyiapkan sejumlah langkah agar hasil panen padi tidak terganggu.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi El Nino yang mengakibatkan kekeringan.

Diantaranya, gerakan percepatan tanam, penguatan alat mesin pertanian berupa pompa air, sumur, serta penyediaan benih yang tahan terhadap cuaca panas atau kekeringan.

"Alhamdulillah, persediaan pangan kita sampai saat ini masih aman dan tentu saja mudah-mudahan ini bisa kita atasi dengan baik," katanya saat menghadiri panen raya padi sekaligus meninjau tanaman kedelai di lahan milik Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) di Kecamatan Jatisari, Karawang, pada Jumat (1/9/2023).

BERITA VIDEO : RIBUAN HEKTAR SAWAH DI SUKAWANGI BEKASI ALAMI KEKERINGAN

Dirinya mengakui adanya perlambatan hasil panen 1,2 juta ton beras. Artinya cukup sekali, karena produksi 32 juta ton per tahun.

Kondisi itu terbilang masih relatif aman, maka pihaknya juga tetap melakukan langkah-langkah upaya tersebut.

"Masyarakat harus ketahui dan jangan khawatir. Produktifitas masih relatif aman walaupun ada sedikit pengurangan," katanya.

Baca juga: Dilanda Bencana Kekeringan, MUI Kabupaten Bekasi Minta Warga Salat Istisqa untuk Minta Hujan

Warga menempatkan deretan wadah untuk mendapatkan air bersih di Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, pada Rabu (30/8/2023). Dampak kekeringan sudah dirasakan warga di empat kecamatan di Kabupaten Karawang saat ini.
Warga menempatkan deretan wadah untuk mendapatkan air bersih di Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, pada Rabu (30/8/2023). Dampak kekeringan sudah dirasakan warga di empat kecamatan di Kabupaten Karawang saat ini. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

Harvick juga mengapresiasi kondisi perairan untuk lahan pertanian di Kabupaten Karawang yang cukup aman sampai Desember mendatang, meski saat ini menghadapi cuaca ekstrim El Nino.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengungkapkan bahwa kondisi air di Karawang selalu tersedia mengingat saluran dan irigasi berjalan dengan baik.

"Jadi tidak ada potensi kurang air, paling hanya sedimentasi, kemudian pompa dan irigasi sedang kami maksimalkan. Selain itu percepatan tanam juga kami upayakan untuk mengantisipasi El Nino," ujarnya.

VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : KALI CICABAN KECAMATAN TEGALWARU KARAWANG ALAMI KEKERINGAN

Ke depan, kata Cellica, pihaknya akan terus berupaya agar daerahnya tetap menjadi kabupaten penghasil padi terbesar di Indonesia alias menjadi bagian lumbung pangan nasional kedua setelah Kabupaten Indramayu.

"Secara regulasi kami tetap menjaga Karawang tetap menjadi lumbung pangan nasional," tuturnya.

Pemkab Bekasi sediakan pompa air

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved