Berita Kriminal

Polisi Ungkap Uang Bisnis Narkoba Fredy Pratama Digunakan Ayahnya Bangun Karaoke, Hotel, Beli Tanah

Tak hanya untuk bisnis karaoke hingga hotel, uang kiriman Fredy Pratama itu turut dipakai untuk membeli tanah.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Istimewa
Sosok gembong narkoba internasional, Fredy Pratama, muncul di situs interpol. Buronan interpol ini diduga telah melakukan operasi plastik guna mengelabui polisi yang memburunya. 

Ia juga mengungkap cara Fredy menyelundupkan narkoba ke Indonesia.

"Narkoba dibeli di segitiga emas, di-packing di Thailand dalam Teh China, dan dikirim ke Malaysia dan kirim ke Indonesia," ujar dia.

Terkait pabrik sabu, Mukti menuturkan diduga berada masih di kawasan Segitiga Emas.

"Iya, (pabrik diduga ada) di Golden Triangle," katanya. 

Diduga sudah operasi plastik

Gembong narkoba ASEAN Fredy Pratama diduga sudah menjalani operasi plastik guna menghindari kejaran Polisi.

Saat ini, Fredy Pratama yang merupakan bos dari Ratu Narkoba Adelia Putri Salma menjadi buronan interpol.

Bahkan keberadaannya bukan hanya diburu Polisi Indonesia tapi juga Malaysia, Taiwan, dan Thailand.

Dikutip dari Serambinews, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengatakan bahwa Fredy Pratama diduga telah melakukan operasi plastik untuk mengelabui polisi.

Fredy Pratama yang memiliki nama samaran Miming juga diduga telah mengubah identitas diri.

BERITA VIDEO : FREDY PRATAMA PENGENDALI KARTEL NARKOBA ASEAN OPERASI PLASTIK

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," kata Brigjen Mukti Juharsa Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Polri Kirim Red Notice, Wajah Buronan Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Muncul di Interpol

Mukti mengatakan, Fredy adalah tersangka Bareskrim yang masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Meski belum ditangkap, Mukti menekankan polisi telah menyita semua aset Fredy di Indonesia. Polisi berupaya untuk memiskinkan bandar kelas kakap itu.

Adapun aset yang disita berada di Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, hingga Kalimantan Tengah.

"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Yogyakarta, di Kalteng, semua kita sita. Di Kalsel semua habis dan Bali," tegasnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q/m31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved