Berita Kebakaran

Imbas Kebakaran, Museum Nasional Tutup Operasional, Pengelola Beri Refund Bagi yang Sudah Mendaftar

Kini Tim Puslabfor dari Mabes Polri dan tim investigasi dari Museum Nasional tengah melakukan identifikasi terkait penyebab kebakaran hebat tersebut.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra. 

TRIBUNBEKASI.COM — Sebanyak 6 ruangan di gedung A Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, ludes dilalap si jago merah pada Sabtu (16/9/2023) malam lalu. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra menyampaikan hal itu dalam keterangan resminya, Senin (18/9/2023). 

"Dari kebakaran itu yang terdampak adalah gedung A, gedung A itu ada 21 ruangan, yang terdampak kebakaran ada enam, sementara 15 lainnya tidak," ungkap Ahmad Mahendra.

"Gedung B dan gedung C juga tidak terdampak sama sekali aman dan koleksi repatriasi ada di gedung B yang memang jauh dari api," sambungnya.

Menurut Ahmad Mahendra, kini Tim Puslabfor Mabes Polri dan tim investigasi dari Museum Nasional tengah melakukan identifikasi terkait penyebab kebakaran hebat tersebut.

BERITA VIDEO : KEBAKARAN DI MUSEUM NASIONAL JAKARTA PUSAT

Bahkan, lanjut Ahmad Mahendra, area seputaran gedung A Museum Nasional kini sudah dipagari dengan garis polisi guna keperluan sterilisasi.

"Informasi sementara dari Puslabfor bahwa pengamanan yang menjadi konsen dari Museum Nasional juga adalah pengamanan koleksi menjadi sangat penting," jelas Ahmad Mahendra.

Selain itu, Ahmad Mahendra juga menyebut jika kini pihak Museum Nasional tengah mendata apa saja koleksi yang terbakar akibat insiden tersebut.

Baca juga: Dekat Ibu Kota DKI Jakarta, Kasus ISPA di Kabupaten Bekasi Malah Alami Penurunan

Baca juga: Senin Ini, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Stagnan di Angka Rp 1.075.000 Per Gram, Ini Detailnya

Oleh karena itu, pihaknya menutup operasional Museum Nasional sampai waktu yang tidak ditentukan.

Kendati demikian, Ahmad Mahendra menjanjikan bakal memberikan refund atau biaya pengganti kepada masyarakat yang sudah mendaftar untuk berkunjung ke Museum Nasional, sebelum peristiwa kebakaran tersebut.

"Untuk sementara Museum Nasional ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dalam konteks kami memberi yang terbaik terhadap situasinya," ungkap Ahmad Mahendra.

"Dan untuk sementara yang sudah mendaftar akan kami ganti atau refund ada tim khusus yang sedang bekerja untuk itu hari ini semuanya bersabar mohon doanya agar Museum Nasional kembali jadi lebih baik," pungkasnya.

Koleksi Repatriasi

Sebelumnya diberitakan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra memastikan sejumlah koleksi repatriasi yang berasal dari Belanda dan disimpan dalam Museum Nasional dalam kondisi aman. 

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Buruan, PT SIIX EMS Indonesia Cari Operator Produksi

Baca juga: Mulai Hari Ini Polda Metro Gelar Operasi Zebra Jaya 2023, Ini 15 Jenis Pelanggaran yang Disasar

Seperti diketahui, Museum Nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat itu dilanda kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) kemarin.

Ahmad Mahendra menuturkan bahwa koleksi repatriasi asal Belanda itu dalam kondisi aman lantaran pada saat kebakaran objek tersebut disimpan jauh dari lokasi terdampak.

"Koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari lokasi kebakaran," kata Ahmad Mahendra kepada wartawan di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).

Ahmad Mahendra menyebut, lokasi yang mengalami kebakaran sebanyak 6 ruangan. Seluruh ruangan yang terbakar tersebut berada di area Gedung A.

Ahmad Mahendra pun menyatakan saat ini pihaknya masih melakukan upaya pengukuran dampak dan rencana lebih lanjut pascakebakaran yang terjadi.

"Ada 6 ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan B dan C sama sekali tidak terdampak. Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika seperti di bagian prasejarah," ujarnya.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Buruan, PT Nipro Indonesia Jaya Buka Rekrutmen Operator Forklift

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 18 September 2023

Pemeriksaan Saksi

Sebelumnya diberitakan bahwa aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang terkait peristiwa kebakaran yang melanda Museum Nasional di Jakarta Pusat pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan hingga siang ini sudah ada sebanyak 14 orang saksi yang menjalani pemeriksaan pascakebakaran tersebut.

"Saat ini masih interogasi masih terus dilakukan berjalan sampai dengan siang ini ada 14 orang yang secara bergantian (diinterogasi)," kata Kombes Komarudin kepada wartawan di Museum Nasional, Minggu (17/9/2023).

Adapun sejumlah orang yang sedang diperiksa antara lain, kata Kombes Komarudin merupakan petugas sekuriti hingga pekerja bangunan yang pada saat kejadian berada di lokasi.

Polisi pun telah mendirikan posko terpadu yang dimana ditujukan untuk menggali informasi dari para saksi yang melihat kejadian tersebut.

Baca juga: Perizinan Berusaha Kegiatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Kini Dipermudah

Baca juga: Pascakebakaran Museum Nasional, Polisi Periksa 14 Saksi, dari Sekuriti Hingga Pekerja Bangunan

"Kita sudah ada posko terpadu di dalam (museum) untuk melakukan menggali informasi lebih dalam lagi terkait dengan apa yang terjadi serta siapa yang melihat dan aktivitas keseharian mereka," jelasnya.

Kata MendikbudRistek

Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim menyambangi Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat yang terbakar pada Sabtu (16/9/2023) malam. 

Meski menghanguskan sejumlah koleksi museum, Nadiem Makarim bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Baca juga: Uji Coba Gratis KA Cepat Jakarta-Bandung, Ribuan Warga Antre, Tiket yang Dipesan Sudah 98 Persen

Baca juga: Usai Kebakaran, Tim Puslabfor Polri Lakukan olah TKP di Museum Nasional

Nadiem Makarim juga mengapresiasi tim pemadam kebakaran dan aparat kepolisian yang cepat mengisolasi api, sehingga penyebarannya tak begitu luas.

Nadiem Makarim menyampaikan bahwa salah satu yang menjadi prioritasnya pascakebakaran adalah menyelamatkan sebanyak mungkin artefak sejarah yang ada di Galeri Nasional.

"Proritas utama kami sekarang adalah sebenarnya menyelematkan sebanyak mungkin artefak-artefak atau benda-benda bersejarah yang ada di dalam ruangan-ruangan yang terdampak oleh kebakaran ini," ujar Nadiem Makarim saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/9/2023) malam.

Untuk itu, dirinya telah melakukan kolaborasi dengan membuat tim gabungan dari pakar museum, pemadam kebakaran, dan petugas kepolisian.

Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa benda-benda tersebut bisa dicatat kerusakannya dan diamankan.

"Satu hal yang sangat penting saat ini adalah prioritas utama adalah keamanan struktural dari gedung-gedung ruangan itu," ungkap Nadiem Makarim.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 18 September 2023 Besok

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Senin 18 September 2023 Besok di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

"Jadi saat ini belum bisa masuk kami ke dalamnya untuk melakukan inventarisasi dari barang-barang tersebut karena dari aparat pemadam kebakaran belum disebut aman. Yang penting adalah keamanan nomor satu," jelasnya.

Di akhir, Nadiem Makarim menyatakan bahwa pihaknya bersama kepolisian bakal menyelidiki dan melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut. 

Terbakar pukul 20.00

Diberitakan sebelumnya, musibah kebakaran melanda Gedung Museum Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2023).

Dalam peristiwa kebakaran di Gedung Museum Nasional yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, terlihat kobaran api menggulung bersama kepulan asap.

Pantauan Wartakotalive.com, jejarin berita TribunBekasi.com, api berkobar sangat hebat dan melalap habis bangunan Gedung A Museum Nasional yang berada di tengah-tengah pintu masuk utama. 

Baca juga: SIM Keliling Karawang Senin 18 September 2023 Besok di Pos Lantas Dawuan Cikampek Hingga Pukul 15.00

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Senin 18 September 2023 Besok, di Mitra 10 Harapan Indah, Cek Syaratnya

Suara sirine tak henti dibunyikan mobil pemadam kebakaran, selaras dengan para petugas yang berupaya memadamkan api. 

Sementara itu, pantauan Warta Kota di lokasi sekira pukul 21.26 WIB, api yang semula membumbung tinggi, lambat laun sudah mereda.

Hanya ada sederet mobil pemadam kebakaran yang disiagakan untuk memadamkan api.

Gedung Museum Nasional yang berada di samping Kominfo juga padam total.

Akibatnya, jalan raya di kawasan patung kuda ke arah istana negara ditutup menggunakan road barier.

Tak hanya itu, penumpang yang tengah menunggu bus di Halte Monas yang berada tepat di depan Museum Nasional tersebut, terpaksa dialihkan ke Halte Balai Kota. 

Baca juga: Seorang Lansia Ditemukan Tewas Terpanggang Akibat Kebakaran di Permukiman Padat

Data sementara yang dihimpun dari Sudin Gulkarmat, ada sekira 13 mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan untuk memadamkan api.

Sedang direnovasi

Gedung A Museum Nasional yang mengalami kebakaran malam ini, Sabtu (16/9/2023), rupanya tengah direnovasi. 

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, nampak ada banyak material bangunan yang berada di sekitar gedung tersebut.

Mulai balok-balok kusen, besi-besi penyangga bangunan, papan-papan kayu, hingga tumpukan pasir dan semen.

Nampak pula, bangunan di gedung tersebut sebagian besar bangunannya masih berbentuk kerangka yang belum diberi atap. 

BERITA VIDEO : AWALNYA TAK PERCAYA, FATMA AKHIRNYA BERSYUKUR RUMAHNYA SELAMAT DARI KEBAKARAN

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang saksi yang juga merupakan pekerja proyek tersebut, Rezka Pratama (29) saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Menurutnya, renovasi Gedung A Museum Nasional itu merupakan proyek yang tertunda lantaran Covid-19.

"Renovasi, projek yang pas dulu Covid ditinggal, udah jalan empat bulan," ujar Rezka.

Dia berujar, api pertama kali muncul dari mess pekerja yang terbuat dari papan triplek, sehingga cepat menyebar. 

"Saya kan lagi kerja lembur, terus dengar teman-teman pada teriak kebakaran, saya langsung turun dari lantai 3, nah pas turun ke bawah, saya lihat tempat tidur pekerja udah rata kebakar semua," ujar Rezka.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Bu Kwang Textile Indonesia Butuh Marketing Supervisor dan Staf

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Bu Kwang Textile Indonesia di Kawasan AIH Butuh Finishing Supervisor

"Langsung besar soalnya kan mess pekerja bahannya dari triplek jadi mudah terbakar, jadi api tuh cepat banget," imbuhnya.

Rezka menyampaikan, dirinya tak tahu pasti apa saja yang hangus di dalam gedung tersebut.

Hanya saja ia memastikan jika titik api pertama berasal dari mess pekerja yang berjumlah 60-70 orang. 

Selain itu, Rezka mengatakan jika setelah api membakar Gedung A, tembok bangunan tersebut roboh.

"Tembok kena api juga roboh," jelasnya. 

Adapun terkait penyebab kebakaran itu, Rezka menduga lantaran korsleting listrik.  (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah; Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved