Berita Nasional

Alissa Wahid, Putri Gus Dur, Kritik Pemerintah Soal Konflik Rempang, Rakyat Selalu Dipandang Rendah

Selama pemerintah memandang rakyat rendah dan lemah sehingga layak dikorbankan demi investasi maka kasus-kasus seperti Rempang akan terus berlanjut.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Ichwan Chasani
tribunnews.com
Alissa Wahid, salah satu putri mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid. 

Para pejabat ini, kata Alissa Wahid, memandang tanah yang ditempati rakyat hanya sebagai tempat tinggal dan mengabaikan jati diri, sejarah, serta penghidupan rakyat.

“Para pejabat ini menganggap urusan tanah hanya urusan harga yang lebih tinggi. Bukan soal jatidiri, sejarah, dan penghidupan sang rakyat,” bebernya.

Alissa Wahid pun mencontohkan kasus konflik Wadas yang pernah ditanganinya, di mana saat itu, rakyat hanya dianggap sebagai orang yang menumpang oleh pemerintah.

Menurut Alissa Wahid, selama pemerintah memandang rakyat rendah dan lemah sehingga layak dikorbankan demi investasi maka kasus-kasus seperti Rempang akan terus berlanjut.

“Selama Rakyat dipandang rendah & lemah, boleh dikorbankan, atas nama pembangunan yang berpihak hanya pada keleluasaan bisnis, selama itu pula kisah-kisah tragis seperti Pubabu, Pohuwato, Kendeng, Rembang, Sukolilo Kendal, Lampung, dan Rempang akan terus terulang. Sampai kapan?” pungkasnya. (Wartakotalive.com/Desy Selviany)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved