Universitas Indonesia
Guru Besar FKUI Lahirkan Dua Alat Fiksasi Tulang untuk Cegah Kematian, Begini Cara Kerjanya
Guru Besar Orthopaedi dan Traumatologi FKUI–Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Prof. Ismail Hadisoebroto Dilogo lahirkan dua alat fiksasi tulang.
Komponen penyusunnya terdiri atas rod, nut, holder clamp, dan shanz screw.
Alat Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp telah digunakan di beberapa daerah dan terbukti efektif.
Beberapa daerah yang telah menggunakan alat ini, yaitu Jakarta, Pekalongan, Semarang, Surabaya, Malang, dan Klaten.
Sejak memperoleh paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tahun 2011, alat ini terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Sementara itu, Alat Fiksasi Eksterna Periartikuler merupakan alat bantu fiksasi yang digunakan
untuk masalah patah tulang kompleks di tulang panjang dekat sendi dan rekonstruksi tulang
panjang yang mengalami kelainan.
Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah tingginya kasus neglected fracture (patah tulang yang tidak ditangani atau mendapat penanganan yang tidak sesuai) yang dapat berujung pada kecacatan.
Hal ini terkait dengan tingkat pengetahuan yang rendah dan perawatan di dukun patah tulang.
Alat fiksasi ini dapat digunakan untuk kasus infeksi lutut yang diindikasikan.
Invensi Fiksasi Eksterna Periartikuler ini juga dapat mengatasi kelemahan-kelemahan beberapa alat fiksasi eksterna periartikuler yang telah ada sebelumnya.
Alat ini mampu memfiksasi pada fraktur di dekat sendi (keterbatasan alat sebelumnya) dan dapat memberikan stabilitas yang lebih baik pada fraktur yang sangat kompleks.
Selain itu, alat ini baik digunakan untuk terapi kasus fraktur terbuka yang kompleks, neglected
fracture yang butuh rekonstruksi, serta pada tulang yang mengalami pemendekan atau pergeseran berat.
Pada kasus lutut yang terinfeksi, alat ini dapat digunakan sebagai alat arthrodesis (fusi sendi)
agar lutut pasien tidak nyeri dan infeksi hilang.
Alat Fiksasi Eksterna Periartikuler terdiri atas poros yang akan berfungsi sebagai chasis dan 2 jenis pemegang paku yang akan ditanam di tulang.
Jenis pemegang paku 1 secara berjajar dapat dipakai pada saat luas permukaan tulang cukup lebar untuk menanam paku dengan kondisi yang lebih stabil.
Jenis pemegang paku 2 dapat digunakan pada luas permukaan tulang yang sedikit.
Alat tersebut terbuat dari stainless stell 304 (poros dan pemegang paku) serta alumunium (untuk poros dan pemegang yang lebih besar).
Rektor UI Tandatangani Kerja Sama Terkait Dukungan Dana Abadi Rp 50 Miliar dari ParagonCorp |
![]() |
---|
Hubei University of Chinese Medicine dan UI Sepakat Perkuat Pengembangan Ilmu Pengobatan Tradisional |
![]() |
---|
Antusias Kerja Sama dengan UI Tinggi di NAFSA 2024, Ini Penjelasan Rektor Universitas Indonesia |
![]() |
---|
Universitas Indonesia Buka Pendaftaran Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI 2024-2029 |
![]() |
---|
Besaran UKT dan IPI Ditetapkan UI, Ini Mekanismenya Bagi Mahasiswa agar Tak Alami Kendala Finansial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.