Berita Jakarta

Waspada, BPBD DKI Sebut Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo Jakarta Timur Rawan Potensi Longsor

informasi potensi terjadinya longsor tersebut didapatnya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Tribun Bekasi/Cahya Nugraha
Ilustrasi Longsor -- Dua wilayah kecamatan di Jakarta Timur rawan berpotensi terjadinya pergerakan tanah atau longsor. (FOTO ILUSTRASI) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA TIMUR --- Dua wilayah kecamatan di Jakarta Timur rawan berpotensi terjadinya pergerakan tanah atau longsor.

“Dua kecamatan di Jakarta Timur, yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi terjadi pergerakan tanah atau longsor," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang  ketika dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).

Michael Sitanggang mengatakan informasi potensi terjadinya longsor tersebut didapatnya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Michael menjelaskan faktor keberadaan wilayah tersebut juga dikategorikan berada di zona menengah.

BERITA VIDEO : TANAH LONGSOR MENERPA KOTA BOGOR, 17 JIWA JADI KORBAN, 4 ORANG HILANG

Artinya, jika terjadi hujan akan rawan terjadi longsor.

"Pada (titik wilayah) zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," imbuhnya.

Kini, Michael menuturkan pihaknya telah menyusun potensi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Bantaran Sungai Cipamingkis Kerap Longsor Tergerus Arus, Sejumlah Rumah Warga Terancam Ambruk 

Selain Jakarta Timur, terdapat daerah di DKI Jakarta yang berada di zona serupa.

Diantaranya wilayah Jakarta Selatan yang meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. 

Lalu pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. 

Berdasarkan hal tersebut, ia pun mengimbau kepada lurah, camat dan masyarakat untuk dapat mengantisipasi terjadinya pergerakan tanah tersebut saat turun hujan.

"Kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," pungkasnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra/m37)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved