Gagal di Piala Dunia U-17, Trimur Vedhayanto Minta Pecinta Sepakbola Stop Bully Pemain Timnas U-17

TRIBUNBEKASI.COM — Para pemain Timnas Indonesia U-17 harus rela tersingkir pada babak penyisihan grup Piala Dunia U-17 2023.

Pada fase grup A, skuad besutan Bima Sakti itu hanya mampu meraih poin dari dua kali hasil imbang dan satu kali kekalahan dari tiga kali pertandingan.

Torehan dua poin Timnas Indonesia U-17 tersebut tak mampu membawa Arkhan Kaka dkk untuk melaju ke babak 16 besar.

Kegagalan Skuad Garuda Muda itu pun menimbulkan rasa kecewa dari para pecinta sepakbola Indonesia.

Bahkan tak sedikit dari pecinta sepakbola Indonesia yang tega ‘menyerang’ para pemain Timnas Indonesia U-17 melalui media sosial.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Musashi Auto Parts Indonesia Butuh Tenaga Maintenance Planner

Baca juga: Bareskrim Temukan Artis Berinisial N Konsumsi Obat Keras saat Grebek Dua Kafe

Mantan pemain Timnas Indonesia, Trimur Vedhayanto pun merasa sangat prihatin dengan fenomena 'serangan' warganet kepada para pungga Timnas Indonesia U-17 tersebut.

Trimur Vedhayanto yang sempat menimba ilmu di Italia bersama PSSI Baretti itu mengatakan, 'serangan' yang marak terjadi di media sosial semacam ini sangat berbahaya bagi mental para pemain timnas U-17.

Apalagi mereka, para pemain Timnas Indonesia U-17 tersebut, masih berusia remaja dan tak sedikit di antara mereka yang akrab dengan medsos.

Sudah pasti informasi negatif di media sosial dengan cepat atau lambat bakal mampir di beranda mereka.

"Saya berharap, rekan-rekan media dan masyarakat selalu memberikan support adik-adik timnas U-17. Mereka punya talenta yang bagus. Semoga kedepannya bisa menjaga mereka agar punya mental yang kuat," kata Trimur Vedhayanto, Minggu, 19 November 2023.

Baca juga: Didukung Pospay, Indra Sjafri Motivasi Generasi Muda Kejar Impian

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Hari Terakhir, Rumah Sakit Mandaya Karawang Butuh Manager Mutu dan Risiko

Trimur Vedhayanto pun menjelaskan bahwa para pemain muda tersebut masih membutuhkan dukungan dari banyak pihak di tengah situasi sulit semacam ini.

Motivasi tersebut diperlukan agar mereka bisa kembali bangkit dan melanjutkan proses panjang menjadi pesepak bola profesional di masa mendatang.

"Setelah mereka gagal, jangan langsung diserang. Dan, tak perlu ada bullyan. Buat apa melakukan hal-hal seperti itu. Saya berharap kita semua bisa memberi motivasi untuk pemain timnas U-17. Dengan demikian anak-anak ini selalu termotivasi agar terus melanjutkan prosesnya menjadi pemain profesional," ujarnya.

Penggunaan media sosial, menurut Trimur Vedhayanto, juga harus diperhatikan para pemain muda tersebut.

Sebab, datangnya tekanan saat ini memang lebih banyak berasal dari dunia maya.

Baca juga: Sukses Jadi Penyanyi Pembuka di konser Coldplay, Rahmania Astrini Harap Kariernya Go Internasional

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Ahad Ini Stagnan di Angka Rp 1.100.000 Per Gram, Ini Rinciannya

Oleh karena itu, pelatih harus lebih bijak mengatur para pemain dalam menggunakan sosial media.

"Pemain harus pintar-pintar dalam menggunakan media sosial. Ini dilakukan untuk menghindari komentar-komentar yang menyakitkan. Zaman dulu, kami paling hanya diteriaki di lapangan saja. Setelah itu sudah lupa," kata Trimur Vedhayanto.

"Kalau zaman sekarang kan berbeda. Jejak digital itu akan terus ada. Oleh karena itu, hal-hal di medsos tak perlu terlalu digubris. Sepak bola kan hanya soal menang atau kalah. Kalau kalah, ya berlatih dan belajar lagi. Begitulah proses pesepakbola," terangnya. (Tribunnews.com/Abdul Majid)