Berita Jakarta

Kenaikan Harga Cabai dan Sayur Mayur Bikin Pedagang Pasar Grogol Menjerit, Omzet Menurun Drastis

gara-gara harga cabai dan sayur mayur naik, pendapatan para pedagang mengalami penurunan lantaran pembeli mengurangi biaya belanjanya.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Ida (37), pedagang cabai dan sayur mayur di Pasar Grogol, Jakarta Barat saat ditemui Rabu (22/11/2023). 

Oleh karenanya, wanita yang sudah 15 tahun berjualan kebutuhan pokok itu menyebut bahwa tahun ini adalah kenaikan sayur mayur terparah yang pernah dirasakannya.

"Parah tahun ini mah. Susah enggak ada yang beli. Pasarnya sepi, enggak ada orangnya. Sepi Pasar Grogol," ujar Ida.

"Kalau bukan ada langganan gitu ya yang mau bantu, kalau buat ngeteng-ngeteng (ecer) udah enggak ada," lanjutnya.

Lebih lanjut, Ida menyampaikan jika dirinya mengalami rugi lantaran pemasukannya berkurang.

Di mana biasanya ia bisa membeli cabai sebanyak 7 kilogram tiap sekali jualan, namun kini Ida hanya bisa membeli 4-5 kilogram saja.

"Ini cabai bisa 3 kg sampai 4 kg, belum dapat untung ini. Saya ambil keuntungan belas persen. Dari sana 90, kadang kami jual ke langganan Rp 110-120 ribu. Enggak sampai 50 persen, mengambil keuntungan 20 % aja kotor," ungkap Ida.

Dia menyebut, keuntungan yang bisa dibawa pulang dia tiap harinya hanya Rp 300 - 500 ribu saja, kala harga pangan naik.

Tak banyak harapan Ida, dia hanya meminta agar pemerintah memerhatikan pasar dan harga bahan pangan kembali normal seperti biasanya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuriyatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved