Berita Nasional
Soal Intervensi Jokowi, Novel Baswedan Sebut Agus Rahardjo Sempat Ingin Mundur Sebagai Ketua KPK
Novel Baswedan menuturkan, Agus Raharjo bahkan sempat ingin mundur sebagai Ketua KPK saat menangani kasus tersebut.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pernyataan mantan Ketua KPK Agus Raharjo yang menyinggung soal intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus korupsi megaproyek KTP Elektronik (E-KTP), kian ramai.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pun buka suara soal pernyataan Agus Rahardjo baru-baru ini.
Agus Raharjo sebelumnya mengatakan Jokowi sempat marah dan minta hentikan kasus korupsi megaproyek E-KTP yang menjerat mantan Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov).
Novel Baswedan menuturkan, Agus Raharjo bahkan sempat ingin mundur sebagai Ketua KPK saat menangani kasus tersebut.
BERITA VIDEO : EKS KETUA KPK AGUS RAHARDJO UNGKAP PRESIDEN JOKOWI PERNAH MARAH DAN MINTA KASUS E-KTP SETNOV DISTOP
"Iya, saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat," kata dia, kepada wartawan, Jumat (1/12/2023).
"Seingat saya malah Pak Agus sempat mau mengundurkan diri itu. Jadi untuk bertahan dalam komitmen untuk perkara SN tetap dijalankan," lanjutnya.
Novel mengetahui cerita itu dari pegawai lembaga antirasuah tersebut.
Baca juga: Aktivis 98 Sebut Pemilu Terancam Curang Jika Jokowi Masih Jabat Presiden saat Gibran Maju Cawapres
"Iya, ceritanya, tentunya saya tidak langsung, ya. Jadi cerita itu saya dengar-dengar dari pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,"
Ia juga tak menampik KPK kerap mendapat tekanan saat menangani kasus korupsi besar.
"Biasanya kalau ada tekanan itu ke pimpinan. Kalau ke penyidikan kan tentunya enggak langsung ya. Karena penyidik tentunya bekerja ya sesuai dengan porsinya saja," ucap Novel.
BERITA VIDEO : KARIER MONCER TNI/POLRI 'GENG SOLO' JOKOWI
Sebelumnya, berdasarkan cerita Agus Rahardjo, yang paling nyata intervensi Jokowi adalah pada kasus korupsi megaproyek KTP Elektronik (E-KTP).
Karena pada saat itu melibatkan politisi besar, Setya Novanto (Setnov), yang sedang menjabat Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, yang menjadi mitra koalisi pemerintah.
Hal ini kata Agus Rahardjo, membuat Jokowi berang, karena KPK dianggap terlalu berani.
Resmi, Bahlil Lahadalia Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia, Tokoh Dunia Ikut Gabung |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pastikan Cukai Rokok 2026 Tak Naik, DPR: Lindungi Buruh dan Petani |
![]() |
---|
Rieke Diah Pitaloka Ungkap 39 Pejabat Kemenkeu Rangkap Jabatan Komisaris BUMN di Era Prabowo |
![]() |
---|
Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran, Pengamat: Demi Gibran Tetap Jadi Wapres 2029 |
![]() |
---|
Eks Ketua AJI Sebut Jokowi Kehilangan Sensitivitas, Malah Dorong Prabowo-Gibran Dua Periode |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.